4. Korban Dilarikan ke RS, Sempat Cuci Darah
Saat di rumah sakit (RS), Samsudin menolak untuk melakukan cuci darah. Korban beralasan terlebih dulu menunggu istrinya datang dari Sulawesi sebelum melakukan cuci dara.
"Setelah dirawat inap lalu dokter menyarankan untuk cuci darah, namun keluarga tidak menyetujui, menunggu istrinya datang dari Sulawesi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah istrinya datang, Samsudin sempat menjalani cuci darah. Namun karena kondisi korban yang sudah kritis membuat nyawanya tak tertolong.
"Setelah datang keluarganya di hari Sabtu, disuruh cuci darah. Tapi saat itu sudah kritis kondisinya sudah tidak tertolong," paparnya.
Lebih lanjut Wayan menjelaskan selama ini korban sudah lama mengeluh sakit, akan tetapi menolak untuk berobat. Pihaknya bahkan kerap menyarankan agar korban berobat sekali dalam seminggu.
"Ya sakit, cuman orangnya nggak mau berobat, ya kita sarankan setiap seminggu berobat, kan ada program berobat tapi nggak mau. Ya akhirnya ketika sakit sudah stadium 4 ginjalnya," imbuhnya.
5. Korban Diketahui Telah Sakit-sakitan Sejak Lama
Menurut Wayan, selama ini Samsudin memang sudah kerap mengeluh sakit, tapi Samsudin menolak untuk dirawat. Wayan mengatakan pihaknya enggan berspekulasi soal dugaan penganiayaan yang membuat korban tewas. Pihaknya akan melakukan penyelidikan sembari menunggu hasil visum rumah sakit.
"Kami sekarang untuk mengetahui benar tidaknya, menunggu hasil autopsi (visum). Tadi sudah berlangsung di rumah sakit," imbuhnya.
Diketahui, Samsudin merupakan napi kasus narkoba dan divonis 6 tahun 8 bulan. Saat ini Samsudin telah menjalani masa tahanan selama kurang lebih 3 tahun.
6. Polisi Usut Dugaan Penganiayaan-Tunggu Hasil Visum
Polres Nunukan tengah menyelidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap napi Lapas bernama Samsudin, setelah keluarga korban melaporkan kejadian tersebut. Pihak polisi saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi.
"Masih melakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa saksi, karena laporannya baru tadi malam," ucap Kanit Reskrim Polres Nunukan AKP Ali Suhadak.
Ali mengatakan pihaknya masih menunggu hasil visum dari tim dokter. Pasalnya hingga kini dirinya belum memiliki bukti kuat terkait tindakan kekerasan yang dialami korban.
"Kalau bukti belum, begitu juga visum belum ada, karena perlu analisa pihak dokter," papar Ali.
(wia/jbr)