Pengacara dari Indonesia, Kadri Mohamad masuk sebagai salah satu dari Top 100 Lawyers versi Asian Business Law Journal. Kadri Mohamad dengan lawfirm kebanggannya GHP, juga masuk dalam daftar Top 10 lawfirm Indonesia versi salah satu media di Indonesia.
"Dapat award ini bertahan 6 tahun. Terima kasih atas dukungan klien-klien hebat dan team tangguh Mega Project & State-Owned Enterprises @ghp.law," kata Kadri, Senin (26/6/2023).
Kadri mengaku senang bisa kembali masuk sebagai Top 100 Lawyer Indonesia selama 6 tahun berturut. Kadri tercatat mengepalai Stateowned Eterprises & Megaproject practice, khusus menangani permasalahan korporasi besar dan BUMN sekelas PLN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berada di lawfirm start up berpredikat Top 10 lawfirm Indonesia berkantor megah di kawasan Sudirman yang mayoritas lawyernya adalah gen Z. Umur mereka antara 21-25 tahun," ujarnya.
Kadri Mohamad dengan pengalaman 30 tahun memang dikenal memiliki pengalaman luas dalam bekerja dengan perusahaan milik negara. Karena itulah ia dipercaya menjabat anggota Komite Pemantau Investasi dan Manajemen Resiko Dewan Komisaris Pertamina yang banyak bekerja bersama Basuki Tjahaja Purnama sebagai Komisaris Utama.
"Lumayan challenging menangani dua BUMN terbesar seperti Pertamina dan PLN. Tapi fun kok. BUMN sekarang kuat dan dikelola dengan professional," ujar Kadri lagi.
Di luar pekerjaan kantor, Kadri tetap menekuni hobinya di musik.
"Tetap aktif berkarier sebagai vokalis dari band rock progressive Makara sekaligus band The KadriJimmo," kata pria lulusan FH UI kelahiran 21 Februari 1963 ini.
Bukan hanya sekadar ngeband, Kadri juga dikenal aktif ikut membangun ekosistem musik Indonesia. Ia kerap dimintai pendapat oleh berbagai komunitas, bahkan juga Pemerintah, perihal hak cipta dan tata kelola royalti di Indonesia. Terakhir adalah kasus Ahmad Dhani dan Once yang harus mengkaji aturan royalti yang ada.
"Karena itulah kemudian muncul istilah The Singing Lawyer dari Once Mekel untuk saya," kata Kadri yang bersama PAPPRI, ikut membidani pendirian Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI), yang kini diketuai Candra Darusman.
Di tengah kesibukan kerjanya yang padatm sejatinya ia seorang family man yang merasa lebih produktif ketika berada di dalam rumah bersama isterinya, Garnasih Aseanti Dharmaputra, PhD.
"Sepanjang pandemi Covid bahkan sesudahnya seperti sekarang. Saya banyak bekerja dari rumah, hanya keluar rumah untuk mencari rezeki, meraih ilmu dan memperluas network, jadi nggak ada yang mubazir," kata Kadri.
(asp/zap)