Timwas Haji DPR Usul Screening Kesehatan Calhaj Diperketat, Menag Setuju

Laporan dari Makkah

Timwas Haji DPR Usul Screening Kesehatan Calhaj Diperketat, Menag Setuju

Ahmad Toriq - detikNews
Minggu, 25 Jun 2023 23:51 WIB
Anggota DPR asal Fraksi PDIP Mufti Anam.
Foto: Anggota DPR asal Fraksi PDIP Mufti Anam. (Oji/Metaksos DPR)
Jakarta -

Timwas Haji DPR menggelar rapat bersama Kementerian Agama di Mekkah jelang puncak haji. Salah satu usulan yang muncul di rapat itu adalah agar screening atau seleksi calon haji (calhaj) diperketat terkait kesehatannya.

"Ada beberapa masukan soal lansia yang ini sangat merepotkan bagi petugas haji. Ada masukan dari mereka ke depan screening bisa lebih ditingkatkan lagi, karena kalau tidak salah menurut informasi yang kami dapatkan sekarang screening hanya sampai tingkat puskesmas," kata Anggota Timwas Haji Mufti Anam dalam rapat bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Hotel Afaq Al Mashaer, Raudhoh, Mekkah, Minggu (25/6/2023).

Mufti yang berlatar belakang seorang dokter mendorong agar screening calhaj dikembalikan ke rumah sakit umum. Screening di rumah sakit umum diharapkan bisa menyaring calhaj-calhaj dengan kesehatan baik untuk berangkat haji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lansia dengan penyakit-penyakit tertentu agar bisa discreening agar tidak merepotkan di sini, Pak Menteri," ujar Mufti Anam.

Menteri Yaqut setuju dengan usulan Mufti. Dia bahkan menyarankan Indonesia meniru screening kesehatan calhaj yang diterapkan Malaysia.

ADVERTISEMENT

"Sebagaimana Malaysia misalnya. Malaysia ini memiliki sistem, keberaniannya ya terutama, istithaah kesehatan. Jadi makanya rendah sekali angka wafat jemaah Malaysia, karena memang harus benar-benar sehat baru boleh berangkat di Malaysia. Kalau tidak benar-benar sehat, tidak bisa," kata Yaqut.

Yaqut mengaku sudah bertemu dengan Menteri Malaysia dan menanyakan soal screening kesehatan ketat di negeri jiran itu. Di Malaysia, ternyata screening kesehatan ketat diatur oleh kerajaan, sehingga memiliki dasar yang kuat untuk hanya memberangkatkan jemaah yang benar-benar sehat.

"Kita nggak punya yang mensyarakatkan seperti itu. Sehingga kalau undang-undangnya tidak disiapkan tentu ya yang ideal yang kita inginkan menjadi sulit untuk kita capai," kata Yaqut.

Sebagai informasi, hingga 25 Juni hari ini, tercatat sudah 144 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Arab Saudi. Jumlah ini dikhawatirkan bakal terus meningkat saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.

(tor/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads