Relawan Sandiaga Uno yang tergabung dalam UMKM Sahabat Sandi menggelar pelatihan keterampilan menjahit bagi penyandang disabilitas. UMKM Sahabat Sandi juga memberikan mesin jahit obras benang kepada komunitas Anggrek Karya Cacat Berkreasi (KCB).
Ketua UMKM Sahabat Sandi Kabupaten Bekasi, Yuli Isminarti mengatakan keterampilan menjahit akan memberikan manfaat lebih terutama untuk masyarakat difabel agar bisa produktif dan tidak bergantung kepada orang lain.
Lewat pelatihan, pihaknya berharap penyandang disabilitas dapat menjadi wirausaha yang tangguh serta mampu bersaing dengan produk yang sudah ada di pasaran. Pihaknya juga berharap para penyandang disabilitas dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan dan program pelatihan dengan baik agar bisa mandiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuli mengungkapkan program ini sengaja dibuat langsung di Kampung Beting, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi untuk menciptakan lapangan kerja baru demi mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Adapun mayoritas penduduk Kampung Beting berpenghasilan sebagai nelayan tradisional.
"UMKM Sahabat Sandi mengadakan pelatihan keterampilan menjahit gratis langsung bekerja di Kampung Beting, tujuannya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi teman-teman disabilitas dan masyarakat yang membutuhkan," ungkap Yuli dalam keterangan tertulis, Jumat (23/6/2023).
"Jadi kami mengurangi angka pengangguran dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat difabel," imbuhnya.
Menurut Yuli, hadirnya pelatihan ini juga dapat menjadi peluang untuk menambah keterampilan di bidang konveksi mengingat potensi pasarnya yang sudah jelas. Setelah mengikuti pelatihan nanti, peserta dapat langsung bekerja di konveksi sehingga keterampilannya dapat langsung dipraktikkan.
"Pasar kami sudah jelas, karena bekerja sama dengan beberapa pondok pesantren dan perusahaan-perusahaan, yaitu mengerjakan seragam sekolah, hijab, serta kaos. Setiap tahunnya order 1.500 pieces, ini sangat berpeluang," terangnya.
"Mayoritas penduduk Kampung Beting adalah nelayan pinggir (tradisional), otomatis tingkat ekonominya belum stabil, dengan begitu kami masuk membuka pelatihan dengan melatih ibu-ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah supaya mereka mempunyai skill khusus di bidang konveksi," sambungnya.
Lebih lanjut, Yuli mengungkapkan Sandiaga Uno berperan penting dalam pelatihan ini. Sebab sosoknya mengajak semua kalangan untuk berkarya dalam membuka lapangan pekerjaan.
"Pak Sandi itu bapak sejati yang mau mengangkat masyarakat disabilitas, ia menilai bahwa saya normal yang harus membuat karya. Beliau mengajarkan pasarnya sesuaikan dahulu, baru buat pelatihan agar diadakan tidak sia-sia," jelasnya.
Sementara itu, seorang peserta disabilitas Yuni (42) mengungkapkan program UMKM Sahabat Sandi menjadi bukti penyandang disabilitas punya potensi untuk menciptakan peluang usaha di kalangan masyarakat umum. Ia pun mengaku bisa mandiri dengan memulai bisnis konveksi.
"Alhamdulillah saya bersyukur bisa mandiri dan berwirausaha, sangat terbantu agar kami tidak mengandalkan orang lain. Saya mewakili penyandang difabel membuktikan bahwa kami bisa menciptakan lapangan pekerjaan konveksi untuk masyarakat normal. Terima kasih Pak Sandi," pungkasnya.
(anl/ega)