Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terus diuji coba sebelum resmi beroperasi mengangkut penumpang. KCJB dapat melesat dengan kecepatan mencapai 356 km/jam sehingga menjadi kereta tercepat di kawasan Asia Tenggara.
"KCJB Resmi Menjadi Yang Tercepat di Asia Tenggara!" demikian keterangan PT KCIC selaku pengelola KCJB lewat akun Instagram @keretacepat_id, Jumat (23/6/2023).
Dari postingan di akun tersebut, diperlihatkan penghitungan laju kecepatan kereta dalam sebuah layar ponsel hingga display di dalam kereta. Terlihat, kecepatan tertinggi (top speed) dari KCJB mencapai 356/jam. Diperlihatkan juga sebuah koin yang didirikan tetap stabil saat KCJB melaju kencang.
Top Speed KCJB
Manajer Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan top speed yang dicapai KCJB mencapai 385 km/jam. Namun, KCJB akan dioperasikan dalam kecepatan lebih rendah.
"Keretanya menggunakan kereta tipe KCIC400AF. Puncak kecepatan desain di 420 km/jam, puncak kecepatan teknis di 385 km/jam, dan puncak kecepatan operasional di 350 km/jam," kata Emir saat dimintai konfirmasi terpisah.
Dia mengatakan KCJB merupakan satu-satunya kereta cepat yang beroperasi di Asia Tenggara.
"Kereta Api Cepat Jakarta Bandung adalah High Speed Train pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Karena Indonesia satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta api cepat," jelas dia.
Berdasarkan keterangan dari KCIC, uji coba itu dilakukan pada Kamis (22/6) kemarin. Kecepatan 356 km/jam tersebut merupakan puncak kecepatan KCJB nantinya saat dioperasikan sejauh 142,3 km.
Dalam pengujian hingga kecepatan puncak operasi ini, waktu tempuh dari Stasiun Halim ke Padalarang adalah 32 menit dan dari Stasiun Tegalluar kembali menuju Halim 44 menit.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, yang ikut dalam uji coba tersebut, mengatakan uji coba hingga 350 km/jam ini berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari peralatan pengukuran yang ada di Comprehensive Inspection Train atau Kereta Inspeksi KCJB.
"Kekedapan suara, goyangannya, betul-betul sangat bagus. Kita bisa rapat di dalam tanpa terganggu suara yang keras dan sangat baik. Ini merupakan suatu loncatan teknologi," ujar Luhut dalam keterangan tertulis KCIC.
Luhut menyampaikan, dengan adanya pengalaman Indonesia dalam membangun kereta api cepat ini, pasti akan banyak penghematan yang dapat dilakukan. Dia berencana memperpanjang jalur kereta cepat hingga Surabaya.
"Kami juga akan melaksanakan studi untuk perpanjangan jalur Kereta Api Cepat dari Bandung hingga ke Surabaya," kata dia.
Dia mengatakan akan membuat terobosan-terobosan baru melalui hilirisasi dan akan banyak material yang digunakan dari dalam negeri.
Uji coba juga diikuti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto, Danrem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto, Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Agus Saepul, beserta jajaran terkait lainnya.
Budi Karya mengatakan perjalanan KCJB hingga 350 km/jam sangat stabil dan merupakan suatu pengalaman yang luar biasa. Dia mengatakan faktor keselamatan dalam transportasi tetap ditekankan, bersama kondisi prasarana yang andal, dan faktor pengamanan baik untuk suara maupun untuk mencegah masyarakat dapat masuk ke jalur KCJB.
Dia menambahkan, terkait izin operasi, dalam dua pekan ke depan, Kemenhub akan intens melakukan pengetesan terhadap kereta-kereta yang akan dipakai. Kemenhub juga bekerja sama dengan salah satu instansi di Prancis untuk mengamati apa yang sudah dilakukan dalam pembangunan dan pengujian KCJB.
"Kami harapkan akhir Juli nanti selesai dan dapat digunakan pada Agustus," tuturnya.
KCJB juga mengukir rekor sebagai Kereta Api dengan Laju Kecepatan Tertinggi di Indonesia. Tercapainya kecepatan 350 km/jam yang merupakan puncak kecepatan operasional KCJB menunjukkan kemajuan teknologi pekeretaapian yang ada di Indonesia. Kecepatan perjalanan kereta api reguler selama ini memiliki kecepatan hingga 120 km/jam.
"Keberhasilan KCJB memecahkan rekor Muri menjadi penanda pondasi kemajuan teknologi transportasi Indonesia. Diharapkan masyarakat akan berpindah ke transportasi publik, yaitu dalam setiap kegiatannya di sekitar wilayah Jakarta dan Bandung," tutur Dwiyana.
(jbr/imk)