Seorang pria obesitas bernama Muhammad Fajri (27) warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang dievakuasi menggunakan forklift. Setelah dirawat 14 hari di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Fajri pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Sebagaimana diketahui, kisah Fajri yang obesitas sampai 300 kilogram viral di media sosial. Bahkan, evakuasi Fajri dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang.
"Namanya Muhammad Fajri 27 tahun beratnya 300 kilogram lebih. Kami mendapat laporan dari warga langsung, kemudian anggota (ke lokasi) untuk melakukan evakuasi," kata Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi kepada wartawan, Kamis (8/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulyadi mengatakan petugas sempat kesulitan untuk mengevakuasi Fajri karena bobot tubuhnya. Evakuasi pun memakan waktu kurang lebih dua jam.
"Sampai ke lokasi jalannya sempit dan beban tubuhnya terlalu besar, kita angkat juga berat enggak keangkat. Kami melakukan evakuasi dengan bongkar pintu, tapi pun tidak bisa keangkat," tuturnya.
Fajri pun harus diangkat menggunakan forklift dan dibawa menggunakan mobil pikap. Fajri pun diserahkan ke RSUD Kota Tangerang untuk ditangani.
14 Hari Dirawat Hingga Wafat
Muhammad Fajri pun meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) kemarin. Fajri meninggal usai dirawat selama 14 hari di RSCM.
"Hari ini kami menyampaikan kabar duka innalillahi wa innailaihirojiun setelah berjuang selama sekitar 14 hari tim kami di RSCM telah melakukan yang terbaik," kata Pelaksana Tugas Direktur Pelayanan Operasional RSCM Renan Sukmawan di RSCM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/6).
Fajri dirujuk dengan kondisi sudah menurun lantaran ada infeksi di kaki dan paru-paru.
"Sebenarnya tuan MF ini sekitar beberapa bulan yang lalu sudah disarankan juga untuk ke RS terkait kaki sebelah kanannya yang memang ada infeksi. Namun beliau masih belum mau untuk ke RS, sehingga akhir kondisinya semakin menurun, sehingga beliau dibawa ke RS," kata Dokter Spesialis Anestesi RSCM Sidharta Kusuma Manggala.
"Jadi memang kondisi tuan MF sendiri saat datang ke rumah sakit kami memang kondisinya dalam kondisi yang tidak baik," sambungnya.
Simak Video 'Kondisi Kesehatan Fajri Pria Obesitas 300 Kg Sebelum Meninggal':
Apa saja yang dialami oleh Fajri selama dirawat? Baca halaman selanjutnya.
Sidharta mengatakan sebulan terakhir Fajri sudah mulai tidak bisa tidur telentang. Dia menuturkan, saat masuk RS, Fajri sudah ada masalah medis terkait kardio respirasi atau masalah paru-paru dan jantung.
"Setelah itu tuan MF setelah di sini sesaknya semakin memberat, sehingga membutuhkan bantuan pernapasan. Bantuan pernapasan, dipasang ventilator," ujar dia.
Akibat infeksi di kaki dan paru-parunya yang semakin berat, Fajri mengalami syok sepsis. Syok sepsis merupakan suatu keadaan di mana terjadi respons tubuh terhadap infeksi yang berat.
Sidharta menuturkan infeksi berat itu telah diatasi dengan pemberian antibiotik. Dia menyebut syok sepsis juga terjadi akibat kegagalan organ tubuh.
"Kemudian ciri-ciri syok sepsis lainnya kegagalan organ. Jadi dia mulai gagal organ jantungnya, pembuluh darahnya, tekanan darahnya mulai turun, ginjalnya bermasalah juga. Karena syok sepsinya," jelasnya.
Selain itu, Sidharta menuturkan pencernaan Fajri pun turut bermasalah. Akibat infeksi itu, terjadi kegagalan organ tersebut yang disebut MODS (Multi Organ Disfungtion Sindrom).
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Junita Indarti, menuturkan ada 9 dokter yang menangani Fajri. Junita menyebut obat-obatan terbaik telah diberikan kepada Fajri.
"Jadi ada 9 DPJP nih dokter yang terlibat dari mulai semuanya multiorgan ya masing-masing, ginjal, hipertensi itu ada, kulit ada. Jadi ada 9 dokter yang terlibat dalam perawatan dari tuan MF ini," katanya.
Dimakamkan dengan Pulley System
Jenazah Fajri dimakamkan di TPU Menteng Pulo. Damkar dan Basarnas yang membantu proses pemakaman menggunakan pulley system.
Pantauan detikcom di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel), Kamis (22/6/2023), jenazah Fajri diturunkan dari ambulans menggunakan forklift manual. Belasan petugas dari Damkar, petugas RSCM, dan Basarnas turut membantu.
Kepala Regu Damkar Jakpus Rofi'e menjelaskan prosesi jenazah Fajri menuju liang lahad. Jenazah Fajri akan dinaikkan menggunakan tripod.
"Prosesinya nanti kita naikin menggunakan pulley system menggunakan tripod," ujar Rofi'e di lokasi.
Damkar menarik tali yang tersambung dengan tripod itu untuk membuat posisi jenazah sesuai dengan liang lahad. Jenazah Fajri kemudian diturunkan ke liang lahad.
Terlihat keluarga menaburkan bunga di atas makam Fajri. Tabur bunga tersebut diakhiri dengan lantunan doa untuk Fajri.
Tampak beberapa keluarga serta kerabat menangis haru melihat makam Fajri dari bawah tenda dekat makam Fajri. Ibunda Fajri masih termenung dengan tatapan kosong duduk di bawah tenda tersebut.