Puan Tekankan Pentingnya Vaksinasi Polio di Pencanangan Imunisasi IPV 2

Puan Tekankan Pentingnya Vaksinasi Polio di Pencanangan Imunisasi IPV 2

Erika Dyah - detikNews
Rabu, 21 Jun 2023 19:41 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara Pencanangan Inactivated Poliovirus Vaccine Dosis Kedua (IPV2) di Klaten, Jawa Tengah.
Foto: Istimewa
Jakarta -

Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara Pencanangan Inactivated Poliovirus Vaccine Dosis Kedua (IPV2) di Klaten, Jawa Tengah. Ia menekankan pentingnya vaksinasi polio guna mewujudkan program Indonesia Emas 2045.

Menurut Puan, langkah awal untuk menjadikan Indonesia yang sehat dan maju adalah terbebas dari penyakit polio.

"Karena Polio penyakit yang dapat merenggut kesempatan Indonesia emas di tahun 2045. Tentu kita tidak dapat membayangkan bahwa di dalam Indonesia yang maju masih ada penyakit seperti polio," kata Puan dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puan pun menekankan pentingnya vaksinasi polio dosis kedua bagi anak. Ia menilai kelengkapan imunisasi pada anak merupakan hal penting untuk mempertahankan Indonesia bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global tahun 2026.

"Penambahan IPV dosis kedua akan meningkatkan perlindungan terhadap semua virus polio, termasuk Virus Polio Tipe 2," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Puan menyadari sulitnya mendapatkan kepercayaan masyarakat mengenai pemberian vaksin. Ia pun menyebut pemerintah sempat bekerja keras menggencarkan vaksinasi untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona saat awal pandemi COVID-19.

"Kita tahu bahwa kadang rakyat masih suka ragu, masih suka takut dengan yang namanya vaksinasi. Ketika rakyat ragu maka risiko penyebaran penyakit menular seperti polio meningkat," ungkapnya.

Oleh karena itu, Puan mengajak masyarakat bergotong royong menyukseskan imunisasi polio dosis kedua. Ia berharap keberhasilan vaksinasi COVID-19 dapat terulang dalam imunisasi polio dosis kedua ini.

Selain mendorong masyarakat, Puan juga mendorong pemerintah menggencarkan sosialisasi tentang bahaya polio. Dengan begitu, masyarakat dapat semakin percaya dan terhindar dari hoaks terkait pemberian imunisasi IPV pada anak.

"Kita sudah tahu bagaimana cara menyukseskan vaksinasi dari pengalaman pandemi kemarin, jadi tinggal kita aktivasi kembali pengetahuan dan pengalamannya kita untuk melawan Polio," terang Puan.

Untuk diketahui, pemberian vaksin polio hingga dosis dua saat ini masuk sebagai program imunisasi wajib bagi anak yang dicanangkan pemerintah. Sebelumnya, vaksinasi polio gratis hanya diberikan satu kali. Namun kini diberikan dua kali pada bayi saat usia 4 dan 9 bulan sebagai upaya mendukung Indonesia bebas penyakit polio.

Puan menjelaskan Kemenkes pernah mendeklarasikan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio pada tahun 2022 menyusul munculnya kasus satu anak di Kabupaten Pidie, Aceh yang mengalami gejala kelumpuhan. Ia pun meminta masyarakat untuk terus waspada.

"Artinya kita tidak boleh lengah, tidak boleh takabur merasa Indonesia sudah aman dari penyakit-penyakit seperti polio," papar mantan Menko PMK ini.

Puan menegaskan program imunisasi polio yang dicanangkan pemerintah ini harus terus dikawal semua pihak, termasuk DPR, agar dapat berjalan dengan baik. Pengawasan ini meliputi ketersediaan vaksin, pendistribusian ke daerah, hingga pengamatan pasca anak menerima vaksinasi.

"Semoga apa yang kita canangkan hari ini diberi kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga anak-anak kita terbebas dari polio dan benar-benar terwujud Indonesia Emas 2045 yang sehat," harapnya.

"Jangan sampai polio ini muncul dan meresahkan masyarakat Indonesia khususnya anak-anak. Jadi memang ini diperlukan gotong royong bersama antara seluruh kepala daerah seluruh Indonesia bersama masyarakat untuk bisa membawa anaknya datang ke Puskesmas," imbuhnya.

Sebagai informasi, acara yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Hadir pula Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Bupati Klaten Sri Mulyani.

Usai memberi sambutan, Puan bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau 60 balita yang hendak diimunisasi polio di GRHA Bung Karno. Ia menghampiri meja pemeriksaan, meja penyuntikan, hingga ruang kontrol pasca imunisasi.

Selesai menghadiri pencanangan imunisasi polio kedua di Klaten, Puan bersama rombongan kemudian bertolak ke Sukoharjo meninjau pelayanan imunisasi di Posyandu Gumpang, Kec. Kartasura. Bupati Sukoharjo Etik Suryani ikut mendampingi dalam kegiatan ini.

Di Posyandu Gumpang, Puan melihat-lihat proses imunisasi yang sedang berlangsung di lokasi tersebut. Bersama Ganjar, Puan menghibur anak-anak yang menangis setelah disuntik vaksin.

Puan juga memberi mainan untuk anak-anak yang mengikuti imunisasi. Serta mengecek vaksin IPV 2 yang diberikan kepada anak-anak sambil berbincang dengan tenaga kesehatan. Sesekali ia berfoto dan bersalaman dengan ibu-ibu yang membawa anaknya disuntik vaksin polio, serta mendengarkan aspirasi dari ibu-ibu kader posyandu.

"Ibu-ibu kader Posyandu adalah garda terdepan agar masyarakat membawa anaknya untuk imunisasi polio. Terima kasih atas dedikasinya," ujar Puan.

Sementara itu, Ganjar yang turut mendampingi Puan diketahui sesekali menggendong balita yang hendak diberikan imunisasi. Gubernur Jawa Tengah ini pun memastikan akan mengawasi dan memberikan sosialisasi tentang program imunisasi polio dosis kedua.

"Di Jawa Tengah akan digencarkan proses imunisasi vaksin polio dosis kedua sebagai konsistensi atas program pemerintah pusat dan demi menyukseskan Generasi Emas 2045," terang Ganjar.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan peran aktif Bio Farma dalam produksi vaksin Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 (nOPV2) sebagai vaksin polio generasi baru yang pertama di dunia.

"Jadi dalam pendistribusiannya, kami telah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri, jadi jangan takut kehabisan. Ini vaksin untuk anak usia di bawah satu tahun, berbeda dengan vaksin untuk COVID yang jumlah pendistribusiannya cukup banyak," papar Budi.

"Kemarin juga imunisasi polio sempat terhenti karena kami fokus pada vaksin booster COVID-19. Saat ini kami akan mulai lagi," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads