Sentilan Kapolri, Cuma Sepersepuluh Wisudawan STIK Bakal Lolos Uji SIM

Sentilan Kapolri, Cuma Sepersepuluh Wisudawan STIK Bakal Lolos Uji SIM

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Rabu, 21 Jun 2023 18:22 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta Kakorlantas Polri segera melakukan perbaikan dalam praktik penerbitan surat izin mengemudi (SIM). Dia ingin masyarakat dipermudah dengan peningkatan pelayanan dari Polri.

Pernyataan tersebut disampaikan Sigit dalam sambutannya di Upacara Wisuda Program Pendidikan S1 Ilmu Kepolisian angkatan ke-80, Widya Patria Tama, Pascasarjana S2 Angkatan ke-11 STIK Lemdiklat Polri T.A 2023 dan Pascasarjana S3 Lemdiklat Polri T.A 2023. Agenda dilaksanakan di gedung PTIK/STIK Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023).

"Pembuatan SIM, ini masih dilihat sulit. Laporan kasus juga sama, balik nama kendaraan juga sama, dan seterusnya. Saat ini kita terus melakukan upaya perbaikan," kata Sigit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira Pak Kadiv TIK, Pak As Ops, Pak Kabik, Kakorlantas, sedang berusaha melakukan perbaikan, dari yang awalnya manual kita ubah menjadi digitalisasi, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan cukup dengan menggunakan aplikasi yang saat ini kita siapkan, kita sedang satukan semua aplikasi menjadi satu layanan namanya Super Apps," sambungnya.

Jenderal Sigit kemudian menyinggung soal materi ujian pembuatan SIM C, antara lain manuver zig-zag dan angka delapan. Sigit meminta Kakorlantas melakukan perbaikan terkait materi ujian tersebut.

ADVERTISEMENT

"Dan khusus untuk pembuatan SIM, ini saya minta Kakorlantas tolong dilakukan perbaikan, yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak, yang namanya melewati apa itu, zig-zag-zig zag itu, masih sesuai atau tidak. Saya kira kalau memang sudah tidak relevan, perbaiki," ujarnya.

Kapolri meminta agar segera dilakukan evaluasi dalam penerbitan SIM dengan tujuan mempermudah masyarakat tanpa mengurangi aspek keselamatan berkendara. Bagi Sigit, yang penting adalah bagaimana masyarakat punya keterampilan saat berkendara serta menghargai keselamatan pribadi dan pengguna jalan.

"Jangan terkesan bahwa pembuatan ujiannya khususnya praktik ini hanya untuk mempersulit dan ujung-ujungnya di bawah meja. Nggak tes malah lulus. Ini harus dihilangkan," tegas Sigit.

"Jadi saya minta, studi banding segera. Kalau bisa satu bulan ini yang namanya ujian praktik SIM dipermudah, disesuaikan," sambungnya.

Sigit mengatakan, andaikata 200 orang wisudawan di STIK mengikuti ujian pembuatan SIM C dengan metode saat ini, yang lolos paling hanya 20 orang. Dia sempat melontarkan candaan terkait ujian penerbitan SIM.

"Saya kira ini yang di sini kalau saya uji dengan tes yang ada ini mungkin dari 200 ini paling yang lulus 20, bener nggak? Nggak percaya? Atau hari ini langsung saya bawa ke Daan Mogot kalian langsung saya uji? Karena kalau yang lolos dari situ pasti nanti lulus bisa jadi pemain sirkus," seloroh Sigit.

Karena itu, Sigit meminta evaluasi segera dilakukan untuk mempermudah masyarakat.

"Jadi hal-hal yang begitu kita perbaiki ke depan sehingga kemudian hakekat apa yang ingin kita dapatkan dari seorang pengendara, tanpa harus menggunakan hal-hal yang sangat sulit," ucap mantan Kabareskrim Polri ini.

Simak Video: Digugat ke MK, Ini Alasan Polri soal Masa Berlaku SIM Tak Bisa Seumur Hidup

[Gambas:Video 20detik]



(fas/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads