Warga Dengar Percekcokan di Pos Ronda Sebelum Pria di Depok Dibunuh

Warga Dengar Percekcokan di Pos Ronda Sebelum Pria di Depok Dibunuh

Devi Puspitasari - detikNews
Rabu, 21 Jun 2023 11:11 WIB
Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruna cek lokasi temuan mayat di Sukmajaya.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruna cek lokasi temuan mayat di Sukmajaya. (Devi Puspitasari/detikcom)
Depok -

Pria berinisial SIB (51) tewas dibunuh dengan luka tusuk di Sukmajaya, Depok. Sebelum korban ditemukan tewas, warga sempat mendengar adanya percekcokan di pos ronda.

"Setelah kami dalami dari beberapa saksi di TKP dan warga di situ, didapati bahwa korban sempat kumpul di pos yang persis ada di belakang saya, kemudian terdengar cekcok," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno kepada wartawan di lokasi, Rabu (21/6/2023).

Saksi kemudian melihat korban berjalan terhuyung lalu ambruk. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa dan bersimbah darah di tengah jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban berjalan terhuyung sejauh 50 meter di jalan raya dan jatuh di pinggir angkot, kemudian meninggal dunia," katanya.

Cerita Warga

Salah seorang warga bernama Nur mengatakan korban memang sering berkunjung di konter HP. Dia mengatakan korban bukan warga asli setempat.

ADVERTISEMENT

"Nggak kenal sih, cuma tahu dia suka nongkrong aja di konter, tempat tongkrongan, di pos juga. Tapi kita nggak kenal, itu pendatang semua bukan asli orang sini," kata Nur di lokasi.

Salah satu saksi, yaitu pemilik konter HP bernama David, kata Nur, pukul 02.30 WIB, mendengar adanya percekcokan di sekitar TKP. Menurutnya, korban bukan warga asli sekitar, melainkan ber-KTP Surabaya.

"Kata David (abang konter) jam 02.30, dia kenal tuh ada ribut-ribut. Iya dia tinggalnya di Pelni si David bilangnya, dia (korban) tinggal di Surabaya lama, KTP-nya Surabaya bukan KTP sini, pendatang," ujarnya.

Pemilik Konter HP, David, juga teman korban mengatakan mendengar ada suara bising di pos gubuk dekat konter Hp miliknya. Sebelum konternya tutup, dia mengaku mendengar suara ramai dari pos itu.

"Di dekat situ tuh yang ada garis polisi lagi rame. Aku tahu soalnya berisik kan di situ. Sudah (di dalam rumah), sebelum tutup itu saja udah kedengeran ramai-ramainya," ujar David.

"Kan aku di dalem konter, jadi enggak bisa ngelihat siapa-siapa saja. Aku masuk, tutup gerbang, tutup pintu rumah. Abis itu aku naik ke atas. Nah pas naik ke atas, sekitar mau jam 3, itu udah nggak berisik, hening. Dalam hati, udah kelar mungkin ya minum-minumnya (orang-orang di gubuk), ya sudah, tidur," tambahnya.

Paginya, dia sontak kaget sebab di depan rumahnya sudah ramai ditemukan korban tewas dengan luka tusuk. Dia juga mengaku mengenal korban.

"Pagi-pagi buka pintu, ramai, kaget ada yang meninggal. Ternyata bang Iwan (korban). Kok ditusuk dua kali," ungkapnya.

Simak juga 'Saat Motif Kanit Paminal Aipda Paembonan Bunuh Diri Terungkap':

[Gambas:Video 20detik]



(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads