Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) meminta Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) berkolaborasi untuk menjemput Indonesia Emas 2045. Keberadaan organisasi pemuda remaja masjid harus bisa menghadirkan aktivitas yang membawa positif untuk generasi muda.
Hal itu disampaikan olehnya saat menerima delegasi PP. JPRMI di Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2023). Delegasi JPRMI yang hadir dalam pertemuan itu antara lain, Dewan Pendiri Otong Somantri, Ketua Umum Khadrian, Kepala Sekretariat Junaedi, Bendahara Umum Harri Septriadi, serta beberapa pengurus pusat lainnya.
"Jangan sampai mereka terjerat kasus narkoba, berperilaku LGBT, tawuran, dan hanya menghabiskan waktu yang tak produktif bermain games dan media sosial," kata HNW dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bila yang terjadi demikian maka pada tahun 2045 yang terjadi malah bonus demografi yang negatif dan kontra produktif, tak sesuai dengan cita-cita proklamasi maupun tuntutan Reformasi," sambungnya.
Ia mengatakan JPRMI harus menjadi bagian dari kekuatan organisasi di kalangan generasi muda dan remaja yang bisa mengkonsolidasi dan berkontribusi untuk menghadirkan kerja sama yang efektif dengan berbagai organisasi sejenis, seperti Badan Koordinasi Remaja dan Pemuda Masjid Indonesia (BKRPMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Menurutnya, selain sebagai konsolidator dan kontributor kerja sama dan persatuan, JPRMI harus mementingkan peran untuk menciptakan harmoni dengan komunitas terdekat yaitu masjid. Agar tidak ada lagi dikotomi atau salah paham antara Remaja dan Pemuda Masjid dengan Pengurus Masjid (DKM) yang biasanya dari kalangan senior dan tokoh masyarakat setempat.
Serta harmoni antar generasi dan jemaah masjid bisa diwujudkan sebagai pembuktian awal serta pengalaman spiritual dan sosial yang penting untuk makin bisa hadirkan harmoni ditingkat yang lebih luas, hingga pada tingkat nasional.
Ia turut mengingatkan monumentalnya peran generasi muda pada tahun 1920-an. Kelompok kaum terdidik dari generasi muda tersebut mampu mengorganisir kekuatan dan kelompoknya sehingga terjadilah Kongres II Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda.
"Mereka para pemuda yang menjadi soko guru yang nantinya pada tahun 1945, menghadirkan Indonesia Merdeka. Peran bersejarah 1 abad yang lalu itu penting untuk jadi spirit dan inspirasi untuk peran mensejarah bagi JPRMI," ungkapnya.
Dari pelajaran sejarah tersebut, ia berharap agar remaja masjid tidak hanya berkolaborasi atau bekerja sama dengan organsasi kemasjidan namun juga dengan organisasi di luar masjid, seperti ormas, partai politik, dan kekuatan lainnya.
"Bila ini sudah dilakukan maka organisasi pemuda remaja masjid bisa memberikan kegiatan alternatif yang konstruktif pada generasi muda Islam. Dari sinilah tercipta generasi muda yang unggul yang siap melanjutkan estafet kepemimpinan guna menjemput Indonesia Emas Tahun 2045", pungkasnya.
Simak juga 'Saat RI Tak Lagi Masuk 5 Besar Penduduk Terbanyak di 2045, Ini Alasannya':