.webp)
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan telah banyak membantu masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
Masyarakat tak perlu lagi mengkhawatirkan biaya untuk memperoleh pelayanan kesehatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Salah satu pasien bernama Jimmy F. Rumbino telah merasakan manfaat Program JKN. Ia merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Biak Numfor yang terdaftar sebagai peserta program JKN pada segmen Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar dua hari sebelum saya dirawat di RSUD Biak, badan saya sakit dan pegal, menggigil kedinginan, demam, dan sedikit sesak. Namun, makin hari sesak di dada saya tidak kunjung berkurang, malah semakin parah. Istri saya akhirnya membawa saya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Biak agar segera diperiksa oleh dokter jaga hari itu," ujar Jimmy dalam keterangan tertulis, Selasa (20/6/2023).
Sesampainya di IGD RSUD Biak, dokter segera memeriksa beberapa hal dasar seperti menanyakan gejala yang dirasakan, obat-obatan yang dikonsumsi, dan makanan yang terakhir dimakan.
Jimmy juga menceritakan bahwa ini bukan pertama kalinya ia dilarikan ke rumah sakit, sebelumnya ia pernah dirawat inap sampai operasi.
"Saya sebenarnya sudah cukup sering menggunakan BPJS Kesehatan, mulai dari berobat di puskesmas sampai harus rawat inap di rumah sakit. Saat itu saya bahkan harus dirujuk ke suatu rumah sakit di Jayapura untuk dilakukan operasi saluran kencing, karena saat itu tidak ada dokter di Biak yang dapat melakukan operasi saluran kemih. Selain itu, kondisi saya memang harus segera dilakukan operasi segera mungkin," ungkap Jimmy.
Menurut Jimmy, pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan kepada peserta dari waktu ke waktu semakin membaik.
Operasi saluran kencing yang ia lakukan di-cover seluruhnya oleh BPJS Kesehatan. Pelayanan kesehatan tersebut dapat diperoleh tanpa perlu membawa kartu JKN dan hanya perlu menunjukkan KTP.
"Dari sebelum adanya BPJS Kesehatan, dari zaman ASKES, saya sudah terdaftar sebagai peserta Program JKN. Kantor tempat saya bekerja juga mendaftarkan istri, dan juga anak-anak saya. Selama menjadi peserta JKN, pelayanan yang diberikan dari waktu ke waktu makin baik dan mempermudah kami semua. Saya sempat mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas dengan cukup menunjukkan KTP untuk dilakukan pengecekan Nomor Induk Kependudukan (NIK)," tutur Jimmy.
Ia sangat berterima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan karena Program JKN membuat masyarakat tak perlu khawatir dengan biaya pelayanan kesehatan.
Jimmy juga berharap semoga BPJS Kesehatan terus berbenah untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Indonesia.
"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan karena tanpa BPJS Kesehatan, belum tentu saya mampu untuk membayar biaya-biaya pengobatan saya dan keluarga saya. Semoga BPJS Kesehatan ke depannya selalu berbenah lagi dan lagi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia sehingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari program JKN dengan mudah," pungkasnya.
(fhs/ega)
