.webp)
Pihak AP II yang semula mengusulkan layanan bus TransJakarta ini khusus untuk karyawan bandara telah menjamin bahwa bus itu nanti bisa dinaiki masyarakat umum. Pihak TransJakarta sendiri juga menyebut demikian. Bus TransJakarta memang merupakan transportasi publik, maka layanan TransJakarta juga perlu tetap terbuka untuk publik.
"Jadi memang TransJakarta adalah perusahaan transportasi publik, tentu layanan TransJakarta adalah umum. TransJakarta tidak pernah membedakan masyarakat. Semua boleh menggunakan layanan TransJakarta," kata Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan CSR TransJakarta, Wibowo, kepada wartawan, Kamis (15/6) pekan lalu.
Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono yang semula mengarahkan masyarakat umum untuk naik bus DAMRI saja untuk ke Bandara Soetta, belakangan juga memastikan bahwa layanan TransJakarta ke Soetta nantinya bisa pula diakses masyarakat umum. Bus TransJakarta itu nantinya tidak eksklusif untuk karyawan Bandara. Tarifnya kelak juga tetap Rp 3.500.
"Iya (untuk) masyarakat umum," kata Heru kepada wartawan saat ditemui di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Jumat (16/6) lalu.
Rencananya, bus itu bakal berangkat dari Terminal Kalideres. Meski bus itu nanti bisa dipakai masyarakat umum, namun bus itu direncanakan tidak berhenti di terminal keberangkatan bandara. Bus itu bakal berhenti di kantor AP II dan Terminal Kargo.
"Memang untuk pemberhentian di kawasan Bandara Soetta ini kami batasi. Tidak seperti layanan reguler yang saat ini sudah ada. Layanannya itu hanya berhenti di Kantor AP II dan juga di terminal kargo," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo, kepada wartawan, Jumat (16/6) lalu.
Jadi rencana sejauh ini, bus TransJakarta ke Bandara Soetta bakal dapat digunakan masyarakat umum. Namun, bus itu berhenti di Kantor AP II dan terminal kargo. Apakah menurut Anda rencana ini cukup adil?
Simak juga 'Saat Penampakan Kaca Stasiun Pecah Usai Ditabrak Kereta Bandara di Soetta';
(dnu/imk)
