Seorang ibu di Jember, Jawa Timur (Jatim), tewas gantung diri dan ditemukan bersama dua anaknya dalam kondisi tak bernyawa. Sang suami kaget melihat kondisi istri dan dua anaknya itu dalam kamar di rumahnya.
Pasangan ini memiliki tiga anak, di mana anak pertama berusia 7 tahun, anak kedua berumur 6 tahun, dan anak ketiga berusia 8 bulan. Anak yang meninggal adalah anak pertama dan ketiga.
Ketiga jenazah ibu dan dua anak di Jember sudah dibawa ke rumah sakit (RS) dan dilakukan visum untuk mengetahui penyebab kematian. Polisi juga telah menerima hasil visumnya. Berikut sederet fakta yang diketahui terkait peristiwa tersebut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Anak Bayi Korban Tewas Dibekap
Dilansir detikJatim, polisi telah mendapatkan hasil visum jenazah ibu di Jember gantung diri bersama dua anaknya yang ditemukan meninggal dalam kamar. Untuk diketahui anak yang meninggal yakni anak pertama dan ketiga.
"Terkait penyebab kematiannya, hasil dari pemeriksaan visum di RSD Soebandi ada 3 korban. Yang pertama anak umur 8 bulan. Dari pemeriksaan visum tidak ada tanda-tanda kekerasan. Memang ditemukan tanda lebam, namun itu hanya lebam mayat," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama, Senin (19/6/2023).
"Jadi indikasi anak tersebut meninggal karena kehabisan oksigen tidak bernapas. Bisa dengan cara dibekap. Karena kita tidak menemukan cekikan atau yang lainnya," sambungnya.
2. Ada Bekas Jeratan di Anak 7 Tahun
Kemudian, untuk anak korban yang umur 7 tahun, lanjut Dika, didapati luka di bibir yang diduga ditekan. Ditemukan pula bekas jeratan di leher korban tersebut.
"Tapi tidak ada luka robek di bibir bagian dalam, diduga karena terhimpit atau tekanan yang membentur dengan gigi. Kemudian di leher ada bekas jeratan oleh kawat jemuran. Hal itu didukung juga di TKP didapati ada tali jemuran dan juga kawat," ungkapnya.
3. Sang Ibu Tewas karena Gantung Diri
Sementara untuk korban ketiga, lanjut mantan Kasat Reskrim Polres Pacitan ini adalah sang ibu. Perempuan itu diduga meninggal karena gantung diri.
"Karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Hanya ada jeratan bekas tali di lehernya sesuai dengan posisi di mana ditemukan korban tersebut. Alat yang digunakan tali jemuran itu," jelasnya.
4. Anak Kedua Korban Jadi Saksi Kunci
Sampai saat ini polisi masih belum bisa memastikan apakah sang ibu yang membunuh dua anaknya tersebut. Polisi menyebut bahwa ada anak kedua yang menjadi saksi kunci atas peristiwa tersebut.
"Apalagi yang menemukan pertama kali adalah anak kedua. Dia bisa disebut sebagai saksi kunci dari kasus ini," ujarnya.
Dika mengatakan, untuk meminta keterangan dari anak korban yang kedua itu, polisi harus meminta izin dari psikiater yang mendampingi. Juga dari lembaga perlindungan saksi dan korban.
"Mengingat korban masih di bawah umur, jadi masih perlu penanganan khusus untuk kita mendapatkan keterangan," kata Dika.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya
Saksikan juga 'Saat Istri di Gresik Coba Bunuh Diri Usai Dipergoki Selingkuh Oleh Suami':
5. Pengakuan Anak Kedua yang Ketakutan
Anak kedua korban yang berusia 6 tahun ini menjadi saksi kunci bagaimana sang ibu di Jember bunuh diri dengan gantung diri, lalu kakak dan adiknya meninggal. Anak kedua korban ini mengaku takut dengan ibunya. Polisi akan memeriksa saksi kunci tersebut.
"Kita masih menunggu (pemeriksaan anak) itu, karena anak tersebut yang membukakan pintu di mana suami atau orang tua dari anak tersebut pulang setelah berjualan cilok. Namun, hanya menyampaikan kepada bapaknya 'Takut... Takut sama ibu' yang nanti akan kita mintai keterangan," ungkap Dika.
6. Korban Alami Gangguan Jiwa
Berdasarkan informasi dari suaminya, sang istri selama ini diketahui mengalami gangguan kejiwaan. Bahkan, setiap bulan perempuan berusia 31 tahun itu harus ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan atas gangguan kejiwaan.
"Informasi dari suaminya, istrinya ini mengalami gangguan kejiwaan. Bahkan setiap satu bulan sekali periksa ke rumah sakit dr Soebandi," kata Kepala Lingkungan Krajan, Sumardiono, dilansir detikJatim, Sabtu (17/6/2023).
"Bahkan tadi di lokasi saya lihat polisi juga mengamankan beberapa obat," imbuhnya.
7. Sempat Mencoba Bunuh Diri Beberapa Kali
Ibu itu disebut sudah cukup lama mengalami depresi dan beberapa kali berusaha bunuh diri. "Dari laporan yang saya terima, almarhum ini diduga depresi. Ya semacam ada gangguan kejiwaan," kata Camat Patrang Farisa Jamal Taslim, dilansir detikJatim, Sabtu (17/6/2023).
Beberapa bulan lalu, wanita tersebut sempat menghilang dari rumah dan mencoba bunuh diri di Kecamatan Kalisat sambil menggendong anaknya yang pertama hendak bunuh diri dengan melompat ke sungai.
Aksi percobaan bunuh diri itu berhasil digagalkan warga. Kemudian, ibu itu dibawa ke rumah keluarganya di Kecamatan Ajung. Namun, di sana dia kembali mencoba bunuh diri dengan berupaya melompat ke sungai bersama anaknya. Aksinya saat itu digagalkan lagi oleh warga.
"Yang sering diajak bunuh diri itu anaknya yang pertama yang usia 7 tahunan," kata Farisa kepada detikJatim.
Bahkan beberapa hari sebelum ini kata Faris, ibu tersebut sempat menghilang dari rumah. Tapi kemudian dia pulang lagi. "Setelah itu kita dengar ada kejadian tadi," ujar Farisa.