Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tingkat kepuasan kinerja Jokowi berada di angka 76,2%.
Survei ini digelar pada 30 Mei-12 Juni 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Sampel survei diambil dengan metode multistage random sampling.
Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Adapun margin of error survei +/- 2,9%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby mengatakan kinerja Presiden Jokowi dinilai positif oleh 76,2% responden. Sedangkan yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi sebesar 22,4%.
"Mayoritas masyarakat puas terhadap kinerja Jokowi," kata Adjie saat memaparkan hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (19/6/2023).
Berikut ini 8 rapor biru Jokowi (kepuasan di atas 50%):
Ekonomi 60,1%
Politik 56,4%
Keamanan 78,9%
Penegakan Hukum 64,5%
Sosial Budaya 86,6%
Internasional 73,1%
Menyediakan Sembako 61,7%
Kesejahteraan Guru dan PNS 58,3%
Kemudian, LSI menghubungkan kepuasan terhadap kinerja Jokowi dengan capres. Adjie mengatakan bagi yang puas terhadap Jokowi lebih memilih Prabowo Subianto disusul Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
"Yang puas terhadap Jokowi lebih banyak memilih Prabowo. Sedangkan yang tidak puas kinerja Jokowi memilih Anies," ujar Adjie.
Pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi:
Prabowo Subianto 39,5%
Ganjar Pranowo 38,7%
Anies Baswedan 14,1%
TT/TJ 7,7%
Pemilih yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi:
Anies Baswedan 44,1%
Prabowo Subianto 20,5%
Ganjar Pranowo 16,2%
TT/TJ 19,2%
Adjie mengungkap alasan kepuasan atas Jokowi bergeser dari Ganjar ke Prabowo. Dia menyebut salah satunya dampak dari batalnya Piala Dunia U-20.
"Publik menilai untuk kasus Piala Dunia U-20, Ganjar lebih patuh kepada Megawati ketimbang Jokowi. Saat itu, Jokowi tak mempermasalahkan kehadiran Tim Israel," ungkap dia.
Selain itu, dia menilai Ganjar di-branding sebagai petugas partai. Hal itu membuat Ganjar dianggap lebih dikendalikan oleh Megawati dan bukan Jokowi.
Sementara itu, menurut dia, Prabowo dapat langsung deal dengan Jokowi terkait apa pun, berbeda dengan Ganjar. Hal itu lantaran Ganjar memerlukan perantara karena posisinya sebagai petugas partai.
"Kedekatan emosional dan kebocoran Prabowo dengan Jokowi dan keluarga Jokowi terbaca publik," tuturnya.
(amw/maa)