Penutupan Lintasan Liar KA Citayam Ditolak Meski Berkali 'Makan Korban'

Penutupan Lintasan Liar KA Citayam Ditolak Meski Berkali 'Makan Korban'

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 18 Jun 2023 20:00 WIB
Perlintasan di Citayam, Depok TKP mobil tertabrak KRL. (Devi/detikcom)
Foto: Perlintasan di Citayam, Depok TKP mobil tertabrak KRL. (Devi/detikcom)
Jakarta -

Warga menolak penutupan perlintasan liar kereta api (KA) di Citayam, Depok, Jawa Barat. Pada perlintasan ini sebelumnya terjadi kecelakaan angkot tertabrak kereta.

Insiden angkot ditabrak kereta terjadi pada Jumat (16/6/2023) pagi. Sebelum tertabrak, angkot tersebut terhenti atau kandas di atas rel.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) kemudian menutup perlintasan liar di wilayah kerja Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, tepatnya di KM 35+4/5 lintas Depok-Citayam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adapun penutupan perlintasan liar yang dilakukan merupakan bentuk dukungan KAI untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan," kata Pelaksana Harian Manager Humas Daop 1 Jakarta Feni Novida Saragih dalam keterangan tertulis, dilansir Antara, Jumat (16/6).

Feni mengatakan KAI sangat mengecam tindakan oknum yang membuat perlintasan liar yang kerap menyebabkan kecelakaan. Dia meminta warga untuk tidak memaksakan untuk melintasi perlintasan liar jika ada.

ADVERTISEMENT

"Daop 1 Jakarta mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pengendara agar tidak beraktivitas di sekitar jalur rel, tidak membuat perlintasan liar untuk melintas dan menggunakan jalur perlintasan resmi serta mematuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang terpasang saat akan melalui perlintasan sebidang jalur rel KA," jelasnya.

Feni juga mengingatkan kepada para pengendara yang akan melalui perlintasan resmi untuk tetap berhati-hati.

"Selain itu pengendara roda empat juga diimbau untuk membuka kaca jendela saat akan melalui perlintasan sebidang rel agar pandangan dan pendengaran tidak terhalang serta tidak menggunakan telepon seluler saat berkendara serta tidak menerobos perlintasan saat sirene sudah berbunyi, " tambahnya.

"Adapun pengendara yang melalui perlintasan sebidang sudah seharusnya mengikuti aturan untuk keselamatan dan keamanan bersama seperti yang diatur pada perundang-undangan dan peraturan

Pemotor Masih Tetap Lewat

Meski lintasan itu telah ditutup KAI, pemotor masih ngeyel lewat di perlintasan ilegal itu. Pantauan di Jalan Rawa Indah, Cipayung, Depok, Minggu (18/6/2023), pintu perlintasan kereta dipasang 2 buah tiang di tengahnya. Tiang tersebut dipasang tepat di palang kereta arah Bogor-Jakarta, juga sebaliknya.

Perlintasan tak lagi dapat dilalui kendaraan roda empat. Namun pemotor hingga pejalan kaki masih melewati perlintasan ini. Penjaga palang kereta juga masih berjaga di sekitar lokasi.

Selengkapnya pada halaman berikut.

Warga Tolak Penutupan

Warga menolak perlintasan itu ditutup. Warga menyebut jalur itu ramai dilintasi.

"Tidak setuju, karena di sini penduduknya padat, ramai, lalu lintas sudah ramai sekali. Keputusan diterima apa nggak itu tergantung PJKA. Kalau warga maunya dibuka, juga ditingkatkan kemampuan penjaganya tingkat wibawanya. Kemarin sopir angkot dikasih tau dilarang nggak mau 'minggir-minggir agak ke tengah, ngotot'," kata Suparyono saat ditemui detikcom, Minggu (18/6).

Suparyono menyebut ada perlintasan resmi di dekat lokasi TKP, yaitu di Pondok Terong. Namun pelintasan itu tidak efisien untuk warga sekitar TKP.

"Ada banyak (pelintasan), yang resmi Pondok Terong tapi harus muter, jauh si nggak cuma efisien, yang punya mobil sudah banyak," ujarnya.

Suparyono menyebut lokasi TKP tersebut sudah 4 kali terjadi kecelakaan. Namun warga tetap melalui pelintasan itu karena dapat mempersingkat waktu.

"Kejadian (kecelakaan kereta) banyak udah sering. Mungkin waktunya dipersingkat lewat sini, saya nggak tau alasan warga. Kejadian sudah 4 kali naik motor, taksi, kebanyakan motor korbannya, taksi pernah keseret," ujarnya.

Warga lainnya, Didin, menolak juga pelintasan itu ditutup sebab membuat warga harus memutar jauh. Dia mengatakan alasan warga tak melalui pelintasan resmi karena warga sekitar TKP padat penduduk.

"Saya sih nggak setuju ditutup soalnya muternya agak jauh. Emang ada di Pondok Terong tapi kan kita penduduk dalem, padet penduduk juga di sini," ujar Didin.

Didin menyebut kecelakaan di TKP ini sudah 4 kali kejadian. Namun dia tetap menolak perlintasan ditutup dan meminta penjaga palang kereta ditambah.

"Udah keempat kali kejadian si, membahayakan si emang tapi kan kita punya kendaraan ya repot sebagian. Nggak setuju ditutuplah, kalau bisa penjaganya ditambah," ungkapnya.

Imbauan KAI

PT KAI juga menanggapi terkait pemotor yang masih lewat di perlintasan ilegal itu. KAI mengimbau warga untuk menggunakan perlintasan resmi.

"Terkait kenapa dilintasi kembali itu dari pengguna jalannya masing-masing ya. Dari pihak KAI sudah memberikan imbauan agar menggunakan perlintasan resmi," kata Manajer Humas Daop 1 Jakarta Feni Novida Saragih kepada detikcom, Minggu (18/6).

"Sudah diimbau kepada masyarakat agar menggunakan perlintasan resmi yang tersedia untuk keselamatan bersama," lanjutnya.

Feni menyebut pada Jumat (16/6) KAI telah melakukan penutupan pelintasan itu. Namun belum secara permanen. Penutupan permanen akan dilakukan setelah koordinasi dengan stakeholder terkait dan sosialisasi ke warga.

"Hari Jumat lalu penutupan belum secara permanen, karena untuk penutupan permanen perlu koordinasi dengan stakeholder terkait dan sosialisasi ke warga seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya," ungkapnya.

Feni menuturkan terkait penutupan secara permanen sesuai dengan UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Sesuai UU 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Ke depannya, sambung Feni, akan dilakukan berkoordinasi dengan Pemda, DJKA, Kemenhub, Kewilayahan serta sosialisasi kepada warga dan pengguna jalan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads