Rumah Sakit Otak dan Jantung (RSOJ) Pertamina Royal Biringkanaya Makassar resmi bekerja sama sebagai perpanjangan tangan layanan BPJS Kesehatan. Direktur Utama RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya, Muhammad Ahsan mengatakan pihaknya siap melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tanpa diskriminasi.
"Suatu kehormatan dan juga kebanggaan mendapat apresiasi yang begitu besar dan istimewa. Sekaligus komitmen bagi kami semua untuk memberikan layanan yang sesuai standar, berkualitas dan nyaman bagi peserta JKN tanpa diskriminasi," ujar Ahsan dalam keterangan tertulis, Minggu (18/6/2023).
Hal tersebut ia sampaikan saat menerima supervisi Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, Sabtu (17/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan ini, Ahsan mengucapkan terima kasih atas supervisi yang dipimpin langsung oleh orang nomor satu di BPJS Kesehatan. Menurutnya perhatian dan dukungan ini menambah semangat manajemen dan seluruh karyawan untuk memenuhi Janji Layanan JKN, melalui asas-asas pelayanan prima.
"Terima kasih juga kami ucapkan kepada BPJS Kesehatan Cabang Makassar dan Kepwil IX yang selama ini telah memberi dukungan yang baik melalui koordinasi dan komunikasi yang konstruktif dan solutif. Dengan begitu kami juga dapat melayani peserta JKN dengan maksimal," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan RSOJ dibentuk menjadi rumah sakit rujukan nasional, terutama wilayah timur Indonesia di bidang jantung, pembuluh darah dan otak, serta sistem persarafan. Sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FkRTL), kata dia, RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya melayani rawat jalan, rawat inap, instalasi gawat darurat, dan pemeriksaan penunjang bahkan sampai beberapa tindakan spesialisasi.
"Kami juga melayani pelayanan, seperti jantung dan pembuluh darah, saraf, penyakit dalam, anak, obgyn, THT, mata, saraf, paru, gigi, gizi, rehabilitasi medik, bedah umum, bedah vaskular, bedah toraks dan kardiovaskular, serta bedah saraf dan bedah ortopedi," jelas Ahsan.
Dia menekankan dengan kehadiran RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya kini peserta JKN yang berada di wilayah Indonesia Timur, khususnya Sulawesi Selatan tidak perlu jauh-jauh ke Pulau Jawa atau bahkan luar negeri untuk berobat.
"Apalagi harus sampai menunggu antrean yang lama untuk melakukan tindakan medis yang berkaitan dengan otak dan jantung, seperti contoh CABG atau bypass bedah jantung terbuka, kateterisasi jantung, gangguan persarafan dan operasi bedah saraf. Dengan begitu kami siap melayani seluruh masyarakat, termasuk peserta JKN," terang Ahsan.
Ahsan berani menjamin komitmen RSOJ Pertaminan Royal Biringkanaya tidak hanya sebatas slogan, tetapi berusaha untuk bisa mewujudkan mutu layanan yang lebih mudah, lebih cepat dan setara dengan suasana yang nyaman dan ramah kepada seluruh masyarakat yang memanfaatkan layanan kesehatan di RSOJ PRB.
"Kami unggul dan siap memberikan yang terbaik terhadap pelayanan otak dan jantung seperti kateterisasi jantung (Cath Lab), Percutaneous Coronary Intervention (PCI), Coronary Artery Bypass Graft (CABG) atau bedah jantung terbuka, Endovenous Laser Ablation (EVLA), operasi tumor otak, craniotomy, cranioplasty," ungkapnya.
Selain yang disebut Ahsan di atas, kata dia, RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya juga siap memberikan pelayanan untuk kasus suturectomy, laminectomy, VP-Shunt, bedah minimal invasif/pain management. Juga terdapat pemeriksaan penunjang seperti CT Scan 128 Slice dan MRI 1,5 Tesla yang terbaru dan canggih.
Sementara itu, Ghufron yang memimpin langsung supervisi mengaku sangat terkesan dengan sumber daya sarana modern yang dimiliki RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya. Selain itu, menurutnya ruang pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan juga memberikan nuansa nyaman untuk pasien.
Bagi Ghufron, kebijakan Pertamina untuk mendirikan rumah sakit khusus otak dan jantung di Makassar merupakan sebuah langkah yang tepat, mengingat Makassar merupakan pusat transit transportasi udara yang menghubungkan Indonesia Tengah dengan Indonesia Timur. Efek positifnya, peserta JKN yang secara indikasi medis harus mendapatkan layanan spesialistik, bisa lebih efisien dalam hal waktu, tenaga dan biaya.
"Hal ini sejalan dengan transformasi mutu layanan yang sedang digalakkan oleh BPJS Kesehatan, melalui pelayanan yang lebih mudah, lebih cepat, dan setara," ungkap Ghufron.
Ghufron menuturkan dengan peralatan yang modern dan kenyamanan sumber daya sarana, harus diikuti dengan penerapan pelayanan prima kepada peserta JKN. Selain itu juga menerapkan kepatuhan terhadap regulasi-regulasi Program JKN dengan penuh tanggung jawab.
"Jika pelayanan prima dan kepatuhan regulasi JKN diterapkan secara ketat, kami yakin tidak akan pernah terjadi diskriminasi-diskriminasi tertentu kepada peserta JKN di RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya," pungkasnya.
(ega/ega)