Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo terus berupaya untuk memacu meningkatkan sejumlah program strategis seperti food estate, shrimp estate, dan penyediaan infrastruktur. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kalteng.
Sugianto Sabran mengatakan pihaknya juga tengah membangun dan merenovasi bangunan monumental di antaranya renovasi Bundaran Besar Palangkaraya, Bundaran Mahir Mahar, pengembangan Jembatan Kahayan, dan pembangunan Water Front City.
"Tanpa mengenyampingkan program-program strategis pro kerakyatan, membangun ikon di Kota Palangka Raya sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah adalah penting, karena Palangka Raya adalah gerbang dan wajah dari provinsi Kalimantan Tengah, untuk itu bangunan-bangunan yang menjadi Landmark di Ibu Kota Provinsi sangat penting," kata Sugianto dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan pembangunan ikon Kota Palangka Raya tersebut agar Kalteng sebagai provinsi yang beririsan dengan Ibu Kota Negara Nusantara mampu menjadi daerah penyangga dari segala sektor.
Selain itu, pembangunan tersebut juga diharapkan mampu menjadi daya tarik untuk sektor pariwisata. Sebab saat ini, sejumlah bangunan ikonik dan bersejarah masih belum mampu menjadi daya tarik karena belum ada sentuhan artistic.
"Bangunan yang ada saat ini hanya tenggelam dalam balutan sejarah, harus ada inovasi dan kreatifitas yang visioner menembus masa depan, sehingga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi tapi juga mampu berkembang menjadi salah satu destinasi wisata dan pengembangan ekonomi kreatif yang unggul, misalnya dalam renovasi Bundaran Besar Palangka Raya yang tengah berlangsung saat ini," ungkapnya.
"Bundaran Besar memiliki sejarah yang sangat penting, ia bukan hanya berada di jantung Kota Palangka Raya, sebagian ahli menyebut bahwa Bundaran ini merupakan Center Of The World," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Shalahuddin mengatakan progress renovasi Bundaran Besar Palangka Raya sudah mencapai 35 persen yang mencakup struktur atas menara (elevasi +23,40 m) toilet, diorama museum budaya, museum perjuangan, dan pekerjaan lansekap struktur untuk kolom besar sebanyak 4 buah.
"Untuk seluruh pekerjaan struktur ditargetkan bulan Agustus sudah rampung, dan seluruh pekerjaan ditargetkan selesai 29 Desember 2023," tutup Shalahuddin.
Sebagai informasi tambahan, dalam renovasi ini terdapat beberapa bangunan tambahan seperti menara talawang, museum, diorama, teater dilengkapi tempat duduk untuk menonton pertunjukan, serta kolam untuk penghijauan kota. Penataan tersebut tidak merubah bentuk asli Bundaran Besar Palangka Raya.
(fhs/ega)