Serba-serbi Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia Sedunia 15 Juni

Serba-serbi Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia Sedunia 15 Juni

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Kamis, 15 Jun 2023 13:46 WIB
Nurse or home caregiver and senior woman holding hands at home
Ilustrasi Lansia (Foto: Getty Images/FG Trade)
Jakarta -

Tanggal 15 Juni diperingati sebagai Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia atau World Elder Abuse Awareness Day (WEAAD). Hari ini diperingati dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pada lansia yang tak jarang dilecehkan atau disakiti.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang peringatan Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia Sedunia yang diperingati pada setiap tanggal 15 Juni, simak serba-serbinya berikut ini:

Sejarah Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia Sedunia

Mengutip dari situs National Today, Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia Sedunia adalah inisiatif tahunan yang diluncurkan pada 15 Juni 2006. Ini diinisiasi oleh Jaringan Internasional untuk Pencegahan Penyalahgunaan Lansia dan Organisasi Kesehatan Dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam resolusi 66/127, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 15 Juni sebagai Hari Kesadaran Penyalahgunaan Penatua Sedunia. Hari di mana seluruh dunia menyuarakan penentangannya terhadap segala bentuk pelecehan terhadap generasi yang lebih tua.

Parkinson and Alzheimer female senior elderly patient with caregiver in hospice care. Doctor hand with stethoscope check up older woman people. Old aging person seeing medical physician in hospital.Ilustrasi Lansia | Foto: Getty Images/iStockphoto/Pornpak Khunatorn

Tujuan Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia Sedunia

Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia Sedunia diperingati setiap 15 Juni bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat di seluruh dunia untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang pelecehan yang diderita orang tua.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut dengan cara meningkatkan kesadaran akan proses budaya, sosial, ekonomi, dan demografis yang mempengaruhi mereka. Pelecehan lansia adalah salah satu jenis kekerasan yang paling sedikit diselidiki dan tidak dibahas dalam rencana aksi nasional sesering masalah sosial utama lainnya.

Rencana Aksi Internasional PBB menggambarkan pelecehan lansia sebagai masalah kesehatan masyarakat dan hak asasi manusia. Secara global kita memiliki populasi yang menua, dengan jumlah orang tua di dunia diperkirakan 1,4 miliar pada tahun 2030.

Penelitian menunjukkan bahwa 4 hingga 6 persen lansia menderita beberapa jenis pelecehan, yang sebagian besar tidak dilaporkan. Hari ini adalah untuk memastikan kita tetap fokus pada orang tua kita, memastikan mereka menjalani kehidupan yang berkualitas tinggi dan bermartabat.

Menurut PBB seperti dilansir situs resminya, pelecehan lansia adalah masalah yang ada di negara berkembang dan maju namun biasanya tidak dilaporkan secara global. Tingkat prevalensi atau perkiraan hanya ada di negara-negara maju terpilih - mulai dari 1% hingga 10%.

Meskipun tingkat penganiayaan lansia tidak diketahui, signifikansi sosial dan moralnya jelas. Dengan demikian, kondisi tersebut menuntut respons multifaset global, yang berfokus pada perlindungan hak-hak orang tua.

Cara Memperingati Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia

Seperti diketahui setiap tanggal 15 Juni diperingati sebagai Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia. Dalam rangka memperingati hari ini, ada berbagai kegiatan yang bisa dilakukan dalam rangka membentuk kesadaran dan kepedulian masyarakat global.

Berikut beberapa cara memperingatinya:

  • Menyebarluaskan informasi tentang peringatan Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia
  • Mengedukasi diri dan orang lain tentang kondisi pelecehan atau kekerasan terhadap lansia
  • Mengikuti kegiatan sosial atau komunitas yang membangun kesadaran penyalahgunaan lansia
  • Mengkampanyekan peringatan Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia di berbagai media sosial.

Lihat juga Video 'Before-After Lansia di Jakut yang Tinggal di Rumah Penuh Sampah':

[Gambas:Video 20detik]



(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads