Biaya Terjamin, Indri Bersyukur JKN Bantu Operasi Usus Buntu Sang Anak

Biaya Terjamin, Indri Bersyukur JKN Bantu Operasi Usus Buntu Sang Anak

Sukma Nur - detikNews
Rabu, 14 Jun 2023 21:12 WIB
BPJS Kesehatan
Foto: Dok. BPJS Kesehatan
Jakarta -

Sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Balikpapan, Indri (35) merasa sangat bersyukur karena dirinya tidak perlu memikirkan biaya untuk anaknya yang harus menjalani operasi usus buntu. Hal itu terjadi karena dirinya terdaftar sebagai peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas II.

"Saya sudah cukup lama terdaftar sebagai peserta JKN dan manfaatnya sudah banyak saya rasakan. Mulai dari kelahiran anak saya, rawat inap hingga saat ini anak saya harus menjalani operasi usus buntu semuanya menggunakan BPJS Kesehatan," ujar Indri dalam keterangan tertulis, Rabu (14/6/2023).

"Alhamdulillah saya tidak pernah diminta biaya sama sekali oleh pihak rumah sakit. Padahal iuran bulanannya juga hanya Rp 100 ribu untuk satu orang, belum seberapa jika menghitung besaran biaya untuk lahiran caesar, rawat inap, dan operasi," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Indri mengaku sangat terkejut dan tidak menduga anaknya, Affan (10) menderita usus buntu. Padahal sebelumnya sang anak tidak pernah merasakan gejala usus buntu.

Diketahui, Apendisitis atau penyakit usus buntu adalah kondisi peradangan di bagian usus buntu. Kondisi ini membuat pengidapnya merasakan nyeri yang amat sangat di perut kanan bagian bawah. Saat peradangan memburuk, usus buntu bisa pecah dan akhirnya menjadi semakin parah.

ADVERTISEMENT

Indri menuturkan, pada hari yang sama setelah mendapat rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dia langsung membawa anaknya ke IGD RS Restu Ibu Balikpapan. Sesampainya di sana, petugas rumah sakit yang ada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan sigap menangani Affan yang sedang kesakitan.

Perawat pun langsung melakukan tindakan, salah satunya adalah Ultrasonografi (USG). Setelah di USG, kondisi Affan dinyatakan sudah parah dan usus buntunya sudah pecah.

"Saya tidak tahu darimana saya mencari biaya untuk anak saya yang harus segera menjalani operasi jika tidak ada BPJS Kesehatan. Saya juga sempat cari-cari tahu informasi mengenai biaya operasi usus buntu, ternyata membutuhkan biaya sampai puluhan juta. Belum dengan biaya rawat inapnya, obat-obatan, dan lainnya. Alhamdulillah dengan BPJS Kesehatan sampai saat ini saya tidak diminta biaya sama sekali," terang Indri.

Sebagai seorang ibu rumah tangga, Indri kini merasa tenang setelah anaknya menjalani operasi usus buntu dan biayanya seluruhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Dia mengakui telah merasakan begitu besar manfaat dari Program JKN.

Selain itu, dia juga mengaku merasa puas dengan pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit. Dia mengatakan tidak merasakan diskriminasi antara pasien umum dengan pasien BPJS Kesehatan.

"Pihak rumah sakit sangat membantu dari awal anak saya masuk IGD. Saat anak saya kesakitan petugas IGD dengan sigap menangani anak saya mulai dari USG hingga mendapatkan kamar rawat inap. Seluruh pelayanan yang diberikan juga baik, tidak ada perbedaan antara pasien BPJS Kesehatan dengan pasien umum," papar Indri.

Indri pun berharap agar program JKN bisa terus berjalan. Karena program ini telah membantu banyak masyarakat dari seluruh kalangan.

"Saya pribadi sangat berterimakasih kepada BPJS Kesehatan karena telah banyak membantu keluarga saya. Melihat begitu besar manfaat yang diberikan untuk masyarakat, saya berharap programnya terus berjalan dan pelayanan yang diberikan terus ditingkatkan," pungkasnya.

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads