Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghadiri pembukaan Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2022 yang juga dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Heru sempat bercerita awal mula terbentuknya Jakarta Fair.
Heru mengatakan Jakarta Fair awalnya diusulkan oleh Ketua Kadin Syamsuddin Mangan pada 1968. Gagasan itu akhirnya disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, yakni Ali Sadikin.
"Jakarta Fair atau yang juga dikenal dengan Pekan Raya Jakarta terinspirasi dari pasar malam Gambir yang dahulu setiap tahunnya diselenggarakan di kawasan Monas. Pada tahun 1968 Syamsuddin Mangan selaku ketua Kadin mengusulkan suatu ajang Pameran untuk meningkatkan pemasaran produksi dalam negeri," kata Heru di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gagasan ini disambut baik oleh Gubernur Bang Ali Sadikin yang ingin menyatukan berbagai pasar malam yang ketika itu masih tersebar di sejumlah wilayah Jakarta menjadi Jakarta Fair," sambungnya.
Saat itu, Pemprov DKI menetapkan Jakarta Fair digelar setiap HUT Jakarta pada 22 Juni. Awalnya Jakarta Fair digelar di Monas hingga sekarang di Kemayoran.
"Semenjak itu pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan Pekan Raya warta atau Jakarta Fair menjadi agenda tetap tahunan yang diselenggarakan dalam rangka perayaan hari ulang tahun kota Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni," katanya.
"Berawal dari pameran di kawasan Monas hingga pindah ke Kemayoran Jakarta Fair terus bertransformasi menjadi ajang pameran modern menampilkan berbagai produk unggulan tanah air dan internasional," tambahnya.
Lebih lanjut, Jakarta Fair, kata Heru, merupakan salah satu pameran terbesar di Asia Tenggara.
"Bapak presiden hadirin yang saya hormati, tahun ini Jakarta Fair memasuki penyelenggaraan yang ke-54 kalinya perjalanan panjang ini membuktikan bahwa konsistensi dalam menghadirkan pameran multi produk yang berkualitas telah menjadi Jakarta Fair sebagai salah satu pameran terbesar, terlama, dan terlengkap di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.
(azh/dnu)