Luhut Bicara RI Perlu Transfer Ilmu dari LN demi Awasi IKN, PDIP: Ngarang!

Luhut Bicara RI Perlu Transfer Ilmu dari LN demi Awasi IKN, PDIP: Ngarang!

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 13 Jun 2023 17:56 WIB
Ketua Bidang Industri, Ketenagakerjaa dan Jaminan Sosial DPP PDIP Nusyirwan Soejono.
Nusyirwan Soejono. (Dok. pdiperjuangan.id)
Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai RI perlu mempelajari ilmu atau teknologi baru dengan mempekerjakan tenaga asing dalam pengawasan pembangunan IKN. Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono meminta Luhut tidak mengarang.

"Pak Luhut jangan ngarang!" kata Nusyirwan kepada wartawan, Selasa (13/6/2023).

Nusyirwan menilai pekerjaan di proyek IKN bisa dilakukan oleh tenaga ahli dalam negeri, sehingga tidak perlu adanya transfer teknologi. Dia lantas mengungkit proyek jalan tol, bendungan, dan infrastruktur lain yang dibangun era pemerintahan Jokowi dengan menggunakan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dilihat dulu pekerjaan apa yang diperlukan di IKN, jenis pekerjaan di IKN sudah bisa dikerjakan oleh tenaga ahli negeri sendiri, sudah tidak perlu transfer teknologi, bukan membuat mobil listrik seperti yang disampaikan," ujarnya.

"Selama pemerintahan Pak Jokowi sudah ratusan km jalan tol dibangun, puluhan bendungan besar dibangun, jaringan jalan KA dan lain-lain,,semua dikerjakan oleh tenaga ahli negeri sendiri," lanjut Nursyirwan.

ADVERTISEMENT

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merespons kritik terhadap rencana memakai orang asing dalam mengawasi pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Dalam acara Launching Prototype Battery Asset Management Services (BAMS) IBC, Senin (12/6/2023), Luhut mencontohkan bagaimana Indonesia dalam melakukan lompatan teknologi di bidang kendaraan listrik berkat belajar dari pemerintah China.

"Kita melakukan leap frog (lompatan) aja, kita belajar dari Tiongkok dia dulu tertatih-tatih selama 20 tahun, kita dalam setahun bisa melakukan leap frog," kata Luhut.

Menurutnya, hal ini sama dengan bagaimana Indonesia dapat mempelajari ilmu atau teknologi baru dengan mempekerjakan tenaga asing dalam pengawasan pembangunan IKN. Dengan begitu, tenaga kerja dalam negeri dapat menerima transfer ilmu dari luar.

"Jadi kita belajar dari mana saja, sepanjang itu tadi untuk kepentingan nasional kita nggak usah ragu-ragu," tegas Luhut.

"Kita kadang-kadang ini munafik, saya bilang pengawasan pembangunan ibu kota baru kita hire (perkerjakan) aja orang-orang bule, marah, masa kita nggak bisa?' Emang nggak bisa," tegas Luhut.

Simak juga Video 'Tahap Pertama, 17 Ribu ASN dan TNI-Polri Dipindahkan ke IKN':

[Gambas:Video 20detik]



(eva/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads