Panglima TNI Harap Tak Ada Lagi Prajurit Buta Digital dan Sebar Hoax

Panglima TNI Harap Tak Ada Lagi Prajurit Buta Digital dan Sebar Hoax

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Selasa, 13 Jun 2023 12:37 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Seskoau Lembang
Laksamana Yudo Margono (Whisnu Pradana/detikJabar)
Jakarta - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyoroti potensi ancaman polarisasi yang muncul saat kampanye pemilu melalui digital. Menurutnya, dunia maya menjadi ajang kampanye yang bisa menimbulkan polarisasi dan perpecahan.

Hal itu disampaikan Yudo dalam sambutan di acara Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2023). Awalnya Yudo menyampaikan harapan agar prajurit TNI tidak buta terhadap digital dan tak menyebarkan hoaks.

"Ke depan, saya berharap tidak ada lagi prajurit TNI yang buta digital, tidak ada lagi prajurit TNI yang menyebarkan hoaks, tidak ada lagi prajurit TNI yang membocorkan rahasia negara, dan tidak ada lagi prajurit TNI yang menyebarkan konten yang bertentangan dengan tugas TNI sebagai pemersatu bangsa," kata Yudho.

Yudo menuturkan saat ini banyak video baik dengan konten positif maupun negatif yang diunggah di media sosial kemudian menjadi viral. Yudo meminta jajarannya memilah dan memilih konten yang akan diunggah ke media sosial.

"Jadi, Pak Menteri, kita ini sering, mungkin tidak di lingkungan TNI saja, di masyarakat juga seolah-olah kalau sudah men-share sesuatu, baik yang positif maupun negatif, seolah-olah saat ini dengan digital ini, seolah-olah menjadi pahlawan. Jadi siapa yang men-share duluan, ini seolah-olah pahlawan," tuturnya.

"Ini yang juga perlu kita tekankan ke jajaran semuanya, harus bisa memilah-milah apa yang harus di-share, apa dampak positif negatifnya terhadap satuan karena masih terikat oleh satuan TNI tentunya yang masih bertugas," lanjutnya.

Yudo kemudian menyoroti potensi polarisasi melalui digital saat kampanye Pemilu 2024. Dia khawatir polarisasi yang muncul dapat memecah belah persatuan bangsa.

"Potensi ancaman digital bagi bangsa saat ini adalah Pemilihan Umum Serentak 2024. Dunia maya akan menjadi ajang kampanye yang bisa memicu polarisasi dan perpecahan bangsa," ucapnya.

Lebih lanjut Yudo mengingatkan kepada jajarannya untuk turut meredam gejolak pemilu. Dia juga meningkatkan jajarannya untuk meningkatkan kemampuan literasi digital.

"Untuk itu, mari kita tingkatkan kemampuan literasi digital kita dan mari kita ikut meredam gejolak pemilu melalui upaya nyata. Gunakan kemampuan kita untuk membanjiri dunia digital dengan informasi positif dan membangun selama tahapan pemilu berlangsung," imbuhnya.

Simak juga 'Tahap Pertama, 17 Ribu ASN dan TNI-Polri Dipindahkan ke IKN':

[Gambas:Video 20detik]



(dek/imk)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads