.webp)
Rencana bus TransJakarta melayani rute Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mengemuka, tapi hanya diperuntukkan bagi karyawan bandara semata. PDIP heran mengapa rencana layanan TransJakarta masuk Bandara Soetta hanya untuk karyawan.
"Kenapa tanggung-tanggung amat? Ini kan soal layanan. Siapa yang bisa beri pelayanan terbaik, dari situlah akan mendapatkan simpati dari masyarakat," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono kepada wartawan, Senin (12/6/2023).
Gembong mempersilakan jika TransJakarta ingin masuk ke Bandara Soetta. Namun, dia meminta TransJakarta tak tanggung-tanggung dalam menyiapkan layanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TransJakarta masuk monggo, tapi jangan tanggung-tanggung. Kalau cuma karyawan ngapain? Mending nggak usah sekalian," jawabnya.
Anggota Komisi A DPRD DKI itu juga meyakini keberadaan TransJakarta di Bandara Soetta dapat mendorong persaingan sehat sekaligus peningkatan layanan angkutan umum lainnya, seperti bus DAMRI.
"Kalau saya sih, kompetisi ya kompetisi layanan. Fair aja. Karena kalau tidak ada kompetisi tidak ada peningkatan layanan, tapi dengan kompetisi maka mau tidak mau dia berpacu. Justru kita dorong supaya ada kompetisi," ujarnya.
Tarif Jangan Rp 3.500
Gembong memandang penyediaan layanan bus TransJakarta di Bandara Soetta menguntungkan masyarakat. Hanya, Gembong berharap sebaiknya tarif yang dipatok TransJakarta tak sebesar Rp 3.500 demi mendorong persaingan sehat.
"Justru itu yang saya katakan, dengan masuknya TransJakarta ke bandara itu akan terjadi kompetisi, baik soal layanannya maupun soal tarif. Siapa yang bertahan dalam kompetisi itu? Siapa yang diuntungkan? Masyarakat. Harus didorong itu," jelasnya.
"Nggak mungkinlah Rp 3.500 lawan Rp 50-70 ribu. Itu namanya injek-injekan. Tetap kompetitif tapi jangan terlalu jomplang," tambahnya.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya mengatakan rencana layanan bus TransJakarta masuk Bandara Soetta masih dikaji. Namun, sementara ini rencana layanannya belum bisa mengangkut penumpang umum.
"Lagi dibahas di Dinas (Perhubungan). Sementara tidak untuk umum, dan hanya untuk pegawai (bandara) yang mau pulang malam hari," kata Heru Budi Hartono saat ditemui di Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (8/6).
Heru menyampaikan sementara ini pihaknya akan menguji coba layanan tersebut untuk karyawan bandara yang pulang di malam hari. Di sisi lain, Heru menyebutkan layanan transportasi umum untuk penumpang bisa diakomodasi dengan bus DAMRI.
Lihat juga Video 'Anies Resmikan Tarif Integrasi LRT-MRT-TransJ: Maksimal Rp 10 Ribu':
