Jakarta Berpolusi Jadi Alasan Pengguna MRT Pilih Tetap Bermasker

Jakarta Berpolusi Jadi Alasan Pengguna MRT Pilih Tetap Bermasker

Fathia Nabila - detikNews
Senin, 12 Jun 2023 12:07 WIB
Aturan menggunakan masker di transportasi umum sudah dicabut Satgas COVID-19. Meski begitu, sebagian pengguna MRT memilih tetap bermasker. (Magdalena HNG/detikcom)
Foto: Aturan menggunakan masker di transportasi umum sudah dicabut Satgas COVID-19. Meski begitu, sebagian pengguna MRT memilih tetap bermasker. (Magdalena HNG/detikcom)
Jakarta -

Aturan menggunakan masker di transportasi umum kini sudah resmi dicabut Satgas COVID-19. Meski begitu, sejumlah pengguna MRT memilih untuk tetap bermasker lantaran udara Jakarta yang kian memburuk.

Pantauan detikcom, Senin (12/6/2023) pukul 10.30 WIB, sebagian besar pengguna MRT terlihat masih menggunakan masker. Namun, ada juga penumpang yang terlihat tak lagi mengenakan masker.

Salah seorang pengguna MRT, Widya (24), mengaku setuju dengan aturan baru mengenai masker tersebut. Meski begitu, kondisi udara Jakarta yang memburuk juga harus menjadi pertimbangan untuk orang-orang yang enggan memakai masker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau aku sih setuju setuju aja ya aturan soal masker ini dicabut, cuman kalau sekarang ini kan polusi udaranya lagi nggak baik ya buat paru-paru jadi mending pakai masker sih," ungkap Widya saat ditemui di MRT Dukuh Atas.

Walaupun aturan wajib masker di MRT telah dicabut, Widya memilih untuk tetap menggunakan masker. Ia mengaku sudah terbiasa.

ADVERTISEMENT
Aturan menggunakan masker di transportasi umum sudah dicabut Satgas COVID-19. Meski begitu, sebagian pengguna MRT memilih tetap bermasker. (Magdalena HNG/detikcom)Aturan menggunakan masker di transportasi umum sudah dicabut Satgas COVID-19. Meski begitu, sebagian pengguna MRT memilih tetap bermasker. (Fathia N/detikcom)

"Kalau aku memang lebih pilih untuk pakai masker terus ya karena udah terbiasa, tapi ya balik lagi ke orang masing-masing," ujar Widya.

"Soalnya kualitas udara juga lagi nggak bagus sih," sambungnya.

Penumpang MRT lain, Dimas (28), juga mendukung aturan wajib masker di transportasi umum itu dicabut. Namun, Dimas lebih memilih untuk kembali menggunakan masker ketika berada di luar ruangan karena tingginya polusi udara Jakarta.

"Kalau keluar dari transportasi umum gini biasanya saya lebih milih untuk pakai masker lagi. Jadi lepasnya pas di dalam aja, soalnya sekarang udara Jakarta juga lagi jelek, nggak enak buat pernafasan," tutur Dimas di MRT Senayan.

Senada dengan Widya dan Dimas, Meril (39), juga setuju dengan dicabutnya aturan wajib masker di transportasi umum. Meski begitu, Meril juga menghargai bagi penumpang yang tetap memilih menggunakan masker.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Pertimbangan Relaksasi Kebijakan Penggunaan Masker di Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]



"Kalau menurut saya sih udah oke sih, karena kan udah pasca pandemi juga ya. Jadi udah harus lebih membiasakan diri aja, balik ke normal lagi," ungkap Meril ketika ditemui di MRT Bundaran HI.

Untuk diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 26/SE/2023 Tentang Imbauan Pelaksanaan Protokol Kesehatan di Dalam Sarana dan Prasarana Angkutan Umum pada Masa Transisi Menuju Endemi.

Aturan menggunakan masker di transportasi umum sudah dicabut Satgas COVID-19. Meski begitu, sebagian pengguna MRT memilih tetap bermasker. (Magdalena HNG/detikcom)Aturan menggunakan masker di transportasi umum sudah dicabut Satgas COVID-19. Meski tetap memilih bermasker, penumpang mendukung keputusan tersebut (Fathia N/detikcom)

Dalam SE itu disebutkan penumpang angkutan umum boleh tidak memakai masker bila dalam kondisi sehat. Namun, penumpang dianjurkan memakai masker bila dalam kondisi sakit.

Ketentuan tersebut juga berlaku di MRT Jakarta. MRT melalui akun Twittter resmi miliknya menyebut penumpang boleh tidak memakai masker apabila dalam kondisi sehat.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads