Badan Pusat Statistik (BPS) tengah melakukan Sensus Pertanian 2023 (ST2023). Kegiatan mencatat dan mendata pertanian di Indonesia ini sudah mulai dilakukan 1 Juni 2023 hingga 31 Juli 2023 mendatang.
Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura & Perkebunan BPS, Kadarmanto mengatakan sensus Pertanian yang dilakukan BPS setiap 10 tahun, kali ini sangat luas cakupannya. Adapun cakupan tersebut meliputi sektor pertanian, hortikultura, perikanan, peternakan, kehutanan hingga jasa pertanian.
"Kita lihat nanti direktori pelaku usaha pertanian, jadi tidak hanya petani, tetapi juga data-data dari perusahaan pertanian. Kemudian ada usaha pertanian lainnya, struktur demografi petani, data petani milenial yang belum pernah ada data sebelumnya, bergerak di sekitar apa, nanti akan coba dijawab di sensus pertanian ini," terang Kadarmanto yang dikutip dari CNBC, Senin (12/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan nantinya data sensus ini juga mendukung database UMKM sektor pertanian yang selama ini belum ada. Karena itu, sensus ini diharapkan bisa mendukung pengambilan kebijakan sektor pertanian.
"Itu salah satu seberapa penting (sensus pertanian). Masih banyak sebetulnya bisa menyajikan terutama mendukung kebijakan strategis di sektor pertanian," tambahnya.
Kadarmanto mengatakan sensus pertanian 2023 juga tepat dilakukan mengingat akan disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024. Hal itu bisa dijadikan momen untuk memetakan dari awal apa saja kebutuhan terkait pertanian
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan sensus pertanian menjadi penting untuk mendapatkan kebijakan yang tepat dan akurat. Sebab, data ini akan menjadi tolak ukur bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan di bidang pertanian dan potret pertanian di Indonesia.
"Sehingga pemerintah, kementerian, dan lembaga lain akan mengambil sendiri kebijakan secara tepat guna di masa yang akan datang," kata Syahrul.
Dia juga berharap gambaran data tentang generasi muda yang terlibat di pertanian dan usaha-usaha pertanian lain dapat tergambar dari sensus pertanian kali ini.
"Sekali lagi saya mengharapkan partisipasi seluruh dinas pertanian provinsi akan menjadi lembaga-lembaga strategis untuk menggerakkan ini. Saya juga berharap partisipasi Penyuluh Pertanian untuk dapat menyebarkan informasi tentang Sensus Pertanian di 2023," imbuhnya.
Presiden Buka Pencanangan ST2023
Sebelumnya pada 15 Mei 2023 lalu, Presiden Joko Widodo pada Pencanangan Pelaksanaan ST2023 mengatakan pertanian merupakan sektor yang strategis dan melibatkan hajat hidup orang banyak. Karena itu, akurasi data diperlukan untuk menghasilkan akurasi kebijakan.
"Saya mendukung pelaksanaan ST2023 agar sensus ini betul-betul menghasilkan data yang akurat, terkini, dan terpercaya," kata Jokowi saat Pencanangan Pelaksanaan ST2023 beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, pendataan dalam sensus pertanian kali ini dilakukan dengan inovasi metode pendataan berupa metode Paper Assisted Personal Interviewing (PAPI), Computed Assisted Personal Interviewing (CAPI), dan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI).
ST2023 diharapkan bisa menghasilkan akurasi data yang lebih baik dari sensus sebelumnya. Selain itu, sensus pertanian juga diharap mampu menangkap isu strategi pertanian nasional, seperti urban farming, petani milenial, dan adopsi penggunaan teknologi pertanian.
Partisipasi aktif seluruh pelaku usaha pertanian sangat diharapkan berkontribusi dan mendukung kegiatan ST2023. Hal itu bisa dilakukan dengan mau menerima kedatangan para Petugas Sensus Pertanian 2023 dan bersedia didata dengan memberikan jawaban yang jujur.
Simak juga 'Saat Apel siaga BPS Menandakan Mulainya Sensus Pertanian 2023':