Hamran (60) warga Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, mengaku sangat terbantu akan kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebab, program ini membantunya untuk rutin memeriksa kesehatan setiap bulan.
Terdaftar sebagai peserta JKN dengan segmen kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Hamran mengakui program ini sangat membantunya agar bisa sembuh dari penyakit stroke yang dialaminya sejak 8 tahun lalu. Apalagi, dia memiliki penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya dan stroke telah menghalanginya untuk beraktifitas.
"Tangan, kaki sama mulut saya itu kaku selama ini, sekitar 8 tahun lamanya saya kena stroke. Ini yang buat saya kesulitan untuk bergerak maupun bekerja, jadi saya tidak punya penghasilan tetap, bersyukur sekali saya sudah terdaftar jadi peserta JKN," ungkap Hamran dalam keterangan tertulis, Minggu (11/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan melalui layanan Mobile Customer Service (MCS) yang hadir di Puskesmas Mawasangka banyak informasi terbaru yang didapatkan. Karena itu, dia ingin kegiatan MCS ini bisa rutin dilaksanakan terutama di daerah pelosok.
"Saya sangat berterima kasih dengan adanya layanan MCS yang datang ke daerah ini. Karena sebelumnya FKTP saya terdaftar itu jauh dari tempat tinggal saya, jadi saya sempat terkendala untuk berobat karena jarak yang jauh. Tapi dengan adanya MCS berjalan ini, saya dapat mengubah fasilitas kesehatan tanpa perlu pergi jauh ke kantor BPJS Kesehatan," jelas Hamran.
Hamran pun mengaku senang karena kendala jarak sudah teratasi. Sebab hal ini membuatnya menjadi lebih mudah untuk berobat.
"Sebelumnya saya terdaftar di Puskesmas Kanapa-napa, padahal tinggal di Mawasangka. Tapi setelah diubah ke Puskesmas Mawasangka saya jadi lebih dekat untuk berobat setiap bulannya. Alhamdulillah kondisi saya sudah mulai membaik. Sekarang sudah bisa jalan sendiri, sebelumnya, dipapah sama anak. Kalau bicara juga sudah lebih jelas dan bisa dimengerti sama orang yang dengar," jelasnya.
Hamran menambahkan sejak terapi rawat jalan dirinya tidak pernah sekalipun diminta biaya dari pemeriksaan kesehatan oleh petugas, termasuk untuk biaya obat-obatan.
"Menjadi peserta JKN sangat berguna bagi saya, karena selama saya berobat untuk beberapa tahun ini, saya tidak pernah membayar sepeserpun, untuk biaya kontrol juga obat-obatan tidak bayar. Apalagi saya tidak memiliki penghasilan karena sejak stroke saya tidak bekerja. Untuk biaya makan sehari-hari saya ditanggung sama anak, jadi dengan program ini sangat membantu saya dan keluarga dalam mendapatkan penanganan kesehatan dikala sakit," paparnya.
Hamran berharap program JKN dapat terus berjalan dan memberikan pelayanan yang terbaik. Sebab menurutnya selama ini, ini pelayanan peserta JKN di wilayah Kabupaten Buton Tengah telah mengalami peningkatan melalui sarana dan prasarana yang ada.
"Kemudahan akses layanan seperti ini yang kami harapkan sebagai peserta. Kalau bingung atau mau mengadu kami tahu harus bertanya ke mana. Karena jujur saja kami di pelosok begini masih belum bisa andalkan teknologi yang ada, apalagi sudah lanjut usia seperti saya," ucapnya.
"Saya yakin BPJS Kesehatan dapat terus bekerja sama dengan pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Buton Tengah untuk peningkatan kualitas pelayanan baik di puskesmas bahkan sampai ke rumah sakit. Terima kasih program JKN yang selalu ada untuk membantu masyarakat seperti saya ketika jatuh sakit untuk mendapatkan pelayanan terbaik, JKN andalan kami," pungkas Hamran.
Simak juga 'Deteksi Dini Penyakit Kronis Akan Ditanggung JKN':