Bogor - Pengembangan diri para peserta didik harus terus dikembangkan, karena itu materi dan jam belajar di sekolah harus dikurangi. Pengurangan ini mulai dilakukan tahun 2006. Bila belum mampu menerapkan, maka sekolah diberi waktu hingga 2009.Demikian disampaikan Kepala Pusat Kurikulum Depdiknas Diah Harianti dalam diskusi Forum Wartawan Pedidikan 2006 di Wisma Depdiknas Argamulya, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2006)."Untuk SD dulu 1 jam pelajaran artinya 40 menit, sekarang jadi 35 menit. Untuk SMP dari 45 jadi 40 menit. Untuk SMA tetap 45 menit," tuturnya.Standar ini, lanjut dia, merupakan standar isi yang menjadi kerangka penyusunan kurikulum masing-masing sekolah. Alasan pengurangan konten dan jam belajar adalah untuk mengurangi kebosanan siswa yang cenderung menganggap sekolah sebagai beban hingga kreativitas terganggu."Di singapura sekolah itu mengajarkan 8 pokok bahasan, kita 28. Wajar dong kalau bosan. Soalnya cuma duduk di kelas dengan mencatat dan mendengar ceramah," ujar Diah.Untuk itu
active learning harus dikembangkan. Dia mencontohkan praktek langsung pengukuran tinggi pohon, sehingga bukan sekadar teori dan rumus di atas kertas."Jadi
active learning bisa berjalan dan kompetensi bisa didapat," kata Diah.
(sss/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini