Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) terus mengebut proyek sodetan Kali Ciliwung. Proyek ini ditargetkan bisa mengendalikan debit air Sungai Ciliwung untuk mencegah banjir di kawasan sekitarnya.
Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (10/6/2023), tampak sejumlah pekerja proyek beraktivitas di titik masuknya air (inlet) di Bidara Cina dan tempat keluarnya air (outlet) di Jalan Otista 3 daerah Kebon Nanas.
Area proyek inlet dan outlet itu tampak dibatasi oleh papan. Selain itu, tampak sejumlah alat berat yang digunakan di lokasi proyek Sodetan Ciliwung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah warga tampak menonton pengerjaan proyek. Ada pula warga yang menghentikan laju kendaraan untuk sekadar melihat proyek tersebut.
![]() |
Salah satu warga Bidara Cina, Rahmat (27), berharap proyek tersebut bisa segera rampung dan mengatasi banjir di wilayahnya. Dia mengatakan wilayah tempat tinggalnya merupakan daerah langganan banjir.
"Semoga bisa itu ya, ngatasi banjir. Biar nggak banjir-banjir lagi di sini," kata Rahmat di rumahnya.
Warga lainnya, Ikbal (28), juga berharap proyek tersebut bisa segera rampung dan beroperasi. Dia menilai pengerjaan proyek tersebut tergolong cepat.
"Sering saya lihat-lihat (proyeknya). Cepat juga kayaknya ya kerjanya. Tahu-tahu jadi gitu kan," ujarnya.
Sodetan Kali Ciliwung ini adalah proyek Kementerian PUPR melalui BBWSCC. Pemprov DKI Jakarta kebagian pekerjaan proses pembebasan lahannya, sedangkan anggaran pembebasan lahannya adalah duit pemerintah pusat.
Sodetan Ciliwung dibangun untuk memecah Kali Ciliwung ke KBT supaya tidak banjir. Sodetan dapat mengalihkan debit banjir Ciliwung ke KBT sebesar 60 meter kubik per detik.
![]() |
Proyek Sodetan Kali Ciliwung sempat terganjal sejak 2015. Lahan yang hendak disodet masih dihuni warga Bidara Cina.
Proses pembebasan lahan dilakukan perlahan. Hingga pada 2023, proyek sodetan ini kembali diteruskan.