Viral Hercules Mengancam Lalu Minta Maaf, Ini Kata Kombes Hengki Haryadi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 09 Jun 2023 19:40 WIB
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Video Rosario de Marshall alias Hercules mengancam Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi viral di media sosial. Namun belakangan, Hercules meminta maaf atas ucapannya tersebut.

Seperti dilihat detikcom, dalam potongan video yang ada, Hercules tampak berbicara di atas podium. Dengan baju merah, dia berapi-api menantang Hengki Haryadi.

"Kombes Hengki Haryadi ya, gue nggak takut sama dia. Kau kecil Hengki Haryadi. Anggota saya ada 1.000.400, ini biar Pak Kapolri, Pak Sigit biar dengar saya bicara ini," kata Hercules di video.

Akan tetapi, belakangan Hercules menyampaikan permintaan maaf. Ia mengaku pernyataannya itu hanya spontanitas.

"Saya, Hercules, pertama mengucapkan minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Hengki atas kemarin kejadian salah paham mengenai orang memberi berita ke saya. Pak Hengki katanya ada TO saya, ada target saya, ternyata itu terhadap orang itu, ternyata salah sampai ke acara saya, ada sedikit spontanitas di luar kesadaran, iya, ada saya mengeluarkan kata-kata yang kurang baik," ujarnya.

Dia kembali menegaskan permintaan maafnya kepada Hengki Haryadi. Selain itu, Hercules meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.

"Saya pribadi mohon kepada teman-teman media tidak usah terlalu diperpanjang tidak usah terlalu diekspos-ekspos berita ini. Jadi itu aja yang saja sampaikan terimakasih dan mohon maaf juga kepada Bapak Kapolri, mohon maaf juga kepada Bapak Kapolda Metro Jaya dan minta maaf sebesar-besarnya. Mudah-mudahan ke depannya akan lebih baik," imbuhnya.

Tanggapan Hengki Haryadi

Hengki Haryadi angkat bicara soal video viral Hercules tersebut. Hengki Haryadi memaafkan Hercules.

"Setelah viral, tiba-tiba Hercules minta maaf. Sebagai insan beragama, kalau orang minta maaf, ya kita maafkan," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat (9/6/2023).

Akan tetapi, Hengki menegaskan, jika Hercules melakukan tindak pidana di kemudian hari, tiada alasan baginya untuk meminta maaf.

"Tapi kalau buat salah ya nggak ada alasan," tegas Hengki.

Hengki menegaskan pihaknya tidak akan berkompromi dengan praktik premanisme. Ia kemudian menyinggung fenomena silence sound, suara-suara diam di masyarakat yang ditindas premanisme.

"Kadang-kadang mereka ini ya korban-korban ini menjadi korban juga takut untuk melaporkan itu. Dari dulu seperti itu dan ini fenomena ini kita temukan juga di daerah-daerah," kata dia.

Hengki mengungkapkan premanisme acap kali berdampak pada intervensi dan intimidasi kepada para pelapor yang sering mencabut laporannya. Hal tersebut menciptakan keresahan di masyarakat.

"Fenomena ini kita temukan juga di daerah-daerah kadang-kadang dia cabut laporan cuman diintimidasi ini daripada aksi-aksi premanisme ini. Ini menciptakan perasaan keresahan ini memang spesifik untuk premanisme," imbuhnya.

Sebagai informasi, Hercules pernah ditangkap oleh Hengki Haryadi. Saat itu Hengki Haryadi menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat, menangkap Hercules atas aksi premanisme di kawasan Jakarta Barat.

Lihat juga Video 'Hercules Angkat Bicara Soal Dugaan Suap Sekretaris MA Hasbi Hasan':






(mei/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork