Cerita Anak dari Jakbar ke Pekalongan Jemput Mbah Asmah Usai Hilang 2 Bulan

Cerita Anak dari Jakbar ke Pekalongan Jemput Mbah Asmah Usai Hilang 2 Bulan

Rumondang Naibaho - detikNews
Kamis, 08 Jun 2023 19:18 WIB
Nenek Amah (73) yang terdampar di hutan Pekalongan diantar pulang ke Jakarta dari RSUD Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Rabu (7/6/2023).
Mbah Asmah saat akan diantarkan pulang ke Jakarta dari Pekalongan. (Robby Bernardi/detikJateng)
Jakarta -

Seorang nenek yang biasa dipanggil Mbah Asmah (73) ditemukan warga di area hutan Kabupaten Pekalongan setelah dinyatakan hilang selama dua bulan. Asmah ditemukan tergeletak lemas di kubangan air pinggir sungai di kawasan hutan wilayah Dusun Sumampir, Desa Kesesi, Pekalongan.

Lokasi penemuan tersebut jaraknya sekitar 4 kilometer dari permukiman warga dan hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki. Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, itu ditemukan pada Minggu (4/6) siang.

Anak sulung Asmah, Aye (50), mengatakan ibunya menghilang dan tak ada kabar sejak dua bulan lalu. Dia mengaku sudah berulang kali berusaha mencari sang ibu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu hilang itu sejak tiga hari sebelum Lebaran, waktu puasa. Kita langsung lapor ke Dinsos, kita tanya-tanya warga tapi nggak ada juga," ucapnya saat ditemui di kawasan Kepa Duri, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (8/6/2023).

Pencarian Aye tak membuahkan hasil. Hingga dua bulan berlalu, tepatnya Minggu (4/6) malam, dia mendapat kabar dari ketua RT tempat tinggalnya bahwa ibunya ditemukan di Pekalongan.

ADVERTISEMENT

Aye mengaku senang menerima kabar tentang sang ibu. Namun di sisi lain dia juga khawatir dengan kondisi Asmah. Tak pikir panjang, pada Selasa (6/6) siang, Aye bersama sang bibi langsung bergegas menggunakan bus menuju Pekalongan.

Aye tiba di Pekalongan sudah larut malam. Polisi langsung melakukan pemeriksaan terhadapnya. Selepas diperiksa polisi, sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu (7/6) dia langsung diantarkan ke RSUD Kesesi, Pekalongan, tempat ibunya dirawat.

Dia mendapati ibunya terbaring di kasur. Namun dia memastikan ibunya dalam keadaan sehat dan tak mengalami luka apa pun.

"Sehat, pemeriksaan rumah sakit juga semuanya sehat. Nggak ada (luka), sehat kok, cuma telapak kakinya saja hitam, kotor gitu. Mungkin karena nggak pakai sandal," ucapnya.

Aye mengatakan, saat menghilang, ibunya membawa sebuah tas, namun tas tersebut hilang. Dia mengatakan belum bertanya lagi kepada Asmah di mana tas tersebut.

Kemudian, setelah mengurus segala sesuatunya, Aye dibolehkan membawa sang ibu pulang ke Jakarta. Diantar ambulans, mereka tiba di Jakarta pada Kamis (8/6) dini hari tadi.

Lebih lanjut Aye mengaku hilangnya sang ibu bukan pertama kali terjadi. Hal itu sudah sering terjadi semenjak sang ayah atau suami Mbah Asmah meninggal sekitar empat tahun lalu.

"Biasa dia (Asmah) ikut sama Bapak (suami Asmah) kerja. Bapak meninggal jadi gitu, nggak ada yang mau diikutin lagi, suka ngamuk, pergi berhari-hari nanti dianter pulang sama dinsos, sama polisi, sama warga," ungkapnya.

Kendati begitu, lanjut Aye, ditemukannya Asmah di Pekalongan merupakan yang terjauh dan terlama. Biasanya, kata Aye, Asmah sudah pulang dalam beberapa hari.

"Yang paling lama ini, sampai dua bulan, paling jauh juga di Pekalongan. Kita juga agak kaget waktu dikasih tahu ditemuinnya di Pekalongan," imbuhnya.

Sebelumnya, Aye mengatakan sang ibu pernah dikabarkan berada di Bogor, Tangerang, Depok, dan Karawang. Namun selalu ditemukan dan dibawa pulang kembali.

Halaman 2 dari 2
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads