Mitigasi Bencana Kekeringan Sebelum, Saat, dan Sesudah Terjadinya

Mitigasi Bencana Kekeringan Sebelum, Saat, dan Sesudah Terjadinya

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Kamis, 08 Jun 2023 17:37 WIB
Ilustrasi Musim Kemarau
Ilustrasi Bencana Kekeringan (Foto: Getty Images/iStockphoto/happy8790)
Jakarta -

Upaya mitigasi bencana kekeringan perlu diketahui oleh masyarakat terutama menjelang berlangsungnya musim kemarau yang diprediksi akan terjadi lebih kering. Mitigasi ini dilakukan sebagai tindakan untuk mengurangi dampak yang disebabkan dari kekeringan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang upaya mitigasi bencana kekeringan beserta langkah-langkahnya baik sebelum, saat, dan sesudah terjadinya bencana, simak pemaparan lengkapnya berikut ini:

Apa Itu Mitigasi Bencana Kekeringan?

Secara umum, terkait mitigasi bencana telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Sementara terkait bencana kekeringan, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.

ADVERTISEMENT

Sehingga, mitigasi bencana kekeringan adalah serangkaian upaya untuk mengurangi dampak atau risiko yang disebabkan dari bencana kekeringan terhadap masyarakat yang berada dan/atau tinggal di suatu wilayah yang terjadi bencana kekeringan.

World Water Day atau Hari Air Sedunia adalah perayaan tahunan yang dilakukan untuk kembali menarik perhatian publik pada pentingnya air bersih dan penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.Ilustrasi Bencana Kekeringan | Foto: Getty Images

Langkah-langkah Mitigasi Bencana Kekeringan

Upaya mitigasi bencana kekeringan terdiri dari mitigasi sebelum, saat, dan sesudah terhadinya bencana kekeringan. Menghimpun dari situs resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, berikut langkah-langkah mitigasi bencana kekeringan:

Mitigasi Sebelum Bencana Kekeringan

  • Masyarakat harus memanfaatkan sumber air yang ada secara efektif dan efisien.
  • Menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan sekitar.
  • Membuat dan memperbanyak resapan air dengan tidak menutup semua permukaan dengan plester semen atau ubin keramik.
  • Membuat waduk (embung) disesuaikan dengan keadaan lingkungan.
  • Memberikan perlindungan sumber-sumber air bersih yang tersedia, dan melakukan panen dan konservasi air.
  • Memprioritaskan pemanfaatan sumber air yang tersedia untuk keperluan air baku untuk air bersih.

Mitigasi Saat Bencana Kekeringan

  • Membuat sumur pantek atau sumur bor untuk mendapatkan air.
  • Menyediakan air bersih dengan mobil tangki yang sudah disediakan oleh dinas terkait.
  • Melakukan penyemaian hujan buatan di daerah tangkapan hujan.
  • Menyediakan pompa air.

Mitigasi Sesudah Bencana Kekeringan

  • Gerakan masyarakat melalui penyuluhan
    Pada umumnya masalah kekeringan melanda di pedesaan dengan kondisi masyarakat yang kurang mengerti tentang pengetahuan mengelola sumber daya air. Dengan adanya penyuluhan masyarakat akan mentransfer ilmu bagaimana mengoptimalkan lahan kering.
  • Membangun/rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi
    Jaringan irigasi yang tidak dipelihara dengan baik akan selalu kering saat musim kemarau. Upaya pembangunan bendungan dan waduk adalah salah satu upaya yang bisa menampung air sungai pada saat musim hujan.
  • Pembangunan sumur
    Membangun sumur adalah hal yang sulit dilakukan oleh masyarakat dengan kategori perekonomian rendah. Terlebih di daerah kekeringan mereka tidak berani asal membangun, karena deteksi air tanah belum canggih, Biaya menjadi faktor tak adanya sumur sebagai sumber air yang jaraknya sangat jauh, bahkan rela tidak mandi berhari-hari karena krisis air.

Simak juga Video '17 Persen Wilayah RI Diprediksi Masuk Musim Kemarau Mulai April':

[Gambas:Video 20detik]



(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads