Seorang sopir truk dipalak sekelompok pemuda saat melintas di Jalan Kamal Raya, Penjaringan, Jakarta Utara. Pelaku meminta uang dengan dalih mengaku sebagai 'putra daerah'.
Kapolsek Penjaringan Kompol M Probandono Bobby mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (6/6/2023), sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu korban inisial DS (27) tengah melaju di lokasi.
Sesaat setelahnya, dia dihampiri tiga pelaku berinisial AS (18), F, dan I alias K. Pelaku AS langsung memalak korban dan meminta uang Rp 300 ribu kepada korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku mengklaim dirinya sebagai 'putra daerah' saat melakukan pemalakan. Pelaku juga menunjukkan kartu keterangan 'putra daerah' tersebut juga kepada korban.
Mereka mengancam memecahkan kaca truk jika korban tidak memberikan uang yang diminta. Tak sampai di situ, pelaku lain berinisial F merampas sisa uang di tangan korban senilai Rp 400 ribu.
"Selanjutnya, pelaku AS berkata, 'Mana uang lintas, gua putra daerah. Kalau nggak mau kasih, gua pecahin kaca mobil lu' dan meminta uang sebesar Rp 300 ribu. Setelah uang tersebut diberikan oleh korban, pelaku F (DPO) merampas uang yang tersisa di tangan sebanyak Rp 400 ribu," kata Bobby dalam keterangannya, Kamis (8/6).
Pihak kepolisian lanjut menyelidiki kasus yang ada dan berhasil mengamankan pelaku AS di Kamal Muara, Jakarta Utara. Sementara dua rekannya, F dan I, masih diburu.
"Dapat mengamankan salah satu pelaku bernama AS di sekitar Kamal Muara pada Selasa, tanggal 6 Juni 2023, sekitar pukul 23.00 WIB atau kurang dari 24 jam setelah kejadian. Untuk 2 pelaku lainnya, yaitu F dan I, saat ini masih proses pengejaran oleh tim di lapangan," jelasnya.
Saat diinterogasi, pelaku AS mengaku sudah beraksi sebanyak 10 kali dengan modus serupa. Aksi tersebut dilakukan untuk menutupi kebutuhan ekonominya. Atas kasus tersebut, dia dijerat Pasal 365 dan/atau 368 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan dan/atau Pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.
"Dari hasil interogasi pelaku mengakui telah melakukan aksinya sebanyak 10 kali, perbuatan tersebut dilakukan karena motif ekonomi karena yang bersangkutan sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh sablon," pungkasnya.
Lihat juga Video 'Viral Pria Berseragam Ormas Palak Sopir di Bogor':