"Rektor ITB beserta jajaran mengucapkan turut berdukacita sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga (orang tua) Fary yang juga merupakan alumni ITB dan kepada keluarga besar FTMD atas berpulangnya Fary," kata Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto dalam keterangan tertulis yang diterima, seperti dilansir detikJabar, Kamis (8/6/2023).
Naomi mengatakan, ITB bakal melakukan investigasi terkait insiden yang merenggut nyawa mahasiswanya itu. Investigasi akan dilakukan oleh dosen pembimbing UKM Aksantara dan dosen FTMD.
"Investigasi dilakukan Dosen pembimbing UKM Aksantara dan dosen dari FTMD. Hingga saat ini belum ada kabar bahwa UKM Aksantara akan dibekukan, namun pimpinan ITB menghimbau agar semua mahasiswa yang berkegiatan di UKM untuk selalu bertindak hati-hati dalam berkegiatan," tandasnya.
Naomi menjelaskan, pada Selasa sore sekitar pukul 17.15-17.20 WIB, beberapa tim Aksantara, termasuk Fary sedang mempersiapkan alat pelontar untuk melakukan uji terbang wahana.
Alat lontar tersebut terdiri dari karet elastis besar yang disangkutkan pada sebuah pasak besi besar. Usai beberapa kali percobaan, mereka belum berhasil memasangnya, sehingga perlu dipindahkan tempat pasaknya.
"Namun, kondisi tanah tempat pasak dipindahkan rupanya berlumpur dan tak cukup kuat untuk menahannya, sehingga pasak itu terlontar dan mengenai Fary di bagian rahang bawah kanannya," ujar Naomi.
Baca selengkapnya di sini
Simak juga 'Saat Driver Taksi Online yang Hilang Ditemukan Tewas di Lumajang':
(idh/idh)