Cilegon Jadi Kota Perwakilan APEKSI di Seminar Nasional Palembang

Cilegon Jadi Kota Perwakilan APEKSI di Seminar Nasional Palembang

Sukma Nur Fitriana - detikNews
Kamis, 08 Jun 2023 08:38 WIB
Seminar Nasional Apeksi
Foto: Pemkot Cilegon
Jakarta -

Cilegon menjadi satu-satunya perwakilan pemerintah kota yang menjadi narasumber dalam Seminar Nasional pada Hari Ulang Tahun (HUT) Asosiasi Pemerintahan Kota seluruh Indonesia (APEKSI) ke-23. Kegiatan tersebut digelar di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/6).

Dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Wali Kota Cilegon Bidang Ekonomi Pembangunan Ahmad Aziz Setia Ade Putra hadir menjadi narasumber. Dia mewakili Wali Kota Cilegon Helldy Agustian yang berhalangan hadir karena menerima penghargaan Satya Lencana Bakti Inovasi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI di Lampung.

"Secara pribadi tentu saya merasa bangga bisa mewakili Pak Wali Kota dan masyarakat Kota Cilegon berbicara di forum nasional seperti ini, sehingga Kota Cilegon semakin lebih dikenal masyarakat luas," kata Aziz dalam keterangan tertulis, Kamis (8/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengusung tema 'Transformasi Ekonomi Hijau, Mendukung Ekonomi Berkelanjutan', Adi membahas lingkungan dan pengelolaan sampah, serta energi terbarukan. Sebab menurutnya, sebagai kota industri Cilegon tidak lepas dari limbah, baik B3 maupun non-B3.

"Kalau B3 itu kan sudah ada sistem pengolahannya sendiri secara spesifik. Nah yang kami kelola ini adalah sampah rumah tangga baik dari perumahan, pasar maupun industri non-B3 menjadi produk BPJP (bahan bakar jemputan padat) pendamping batu bara," papar Aziz.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan latar belakang pengolahan sampah di Cilegon adalah adanya Perpres 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Dalam perpres tersebut, menunjuk 12 daerah sebagai proyek percontohan. Saat itu, Cilegon tidak termasuk sebagai 12 daerah proyek percontohan.

"Meski kami tidak termasuk dalam perpres tersebut, kami termotivasi untuk mengolah sampah menjadi energi," ungkap Aziz.

Aziz melanjutkan dalam Perpres tersebut, daerah bisa menunjuk pihak ketiga untuk mengolah sampah menjadi energi listrik. Sehingga mau tidak mau pemda membayar tipping fee sebagai jasa atas dikelolanya sampah oleh pihak ketiga.

"Kalau kami di Cilegon tidak membayar sepeser pun karena sudah ada PLTU Suralaya yang menyerap produknya. Kami hanya mengolah bahan bakarnya saja menjadi BPJB," ucapnya.

Aziz menambahkan, pada tahap awal pembangunan sarana pengolahan sampah, Pemkot Cilegon dibantu PLN untuk mengolah sampah dengan kapasitas 30 ton per hari.

"Dan insyallah tahun ini kami mendapat bantuan Bank Dunia melalui Kementerian PUPR membangun tempat pengolahan sampah dengan kapasitas 200 ton per hari senilai Rp 120 miliar. Konsep seperti inilah yang diinginkan pemerintah-pemerintah daerah," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Asda I Kota Cilegon Tatang Muftadi dan Asda III Kota Cilegon Syafrudin juga turut hadir. Tatang menilai tidak sembarang orang bisa menjadi narasumber dalam seminar nasional APEKSI. Dia menyampaikan narasumber dalam kegiatan tersebut biasanya adalah dari kementerian atau dari daerah yang dianggap sukses.

"Sepanjang pengalaman saya menjadi pejabat dan sering mengikuti acara APEKSI, baru kali ini saya menyaksikan perwakilan Kota Cilegon menjadi narasumber di tingkat nasional. Artinya ini sesuatu yang membanggakan," katanya.

"Ini merupakan sebuah penghargaan sekaligus pengakuan pihak lain kepada Pemkot Cilegon yang telah melakukan inovasi. Sehingga diberi kesempatan untuk tampil dan menjadi studi tiru bagi daerah lain," imbuhnya.

Sebagai informasi, Kota Cilegon adalah satu-satunya dari 98 pemerintah kota seluruh Indonesia yang tampil di seminar tersebut. Selain itu, dalam kegiatan seminar juga ada tiga narasumber lainnya, yakni dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Komisaris Utama Allo Bank, serta Senior Vice Presiden PT Bukit Asam.

(ncm/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads