Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan tak ada anak buahnya di Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menjadi mafia dalam penerbitan izin impor bawang putih. Pernyataan ini disampaikan untuk menjawab dugaan sejumlah anggota Komisi VI DPR RI soal permainan mafia dalam izin impor bawang putih yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.
Dugaan mafia bawang putih dikemukakan sejumlah legislator. Salah satunya anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP Mufti A.N Anam yang mengaku mendapatkan laporan dari importir bahwa banyak yang sulit mendapatkan Surat Persetujuan Impor (SPI). Padahal para importir sudah mendapatkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).
"Banyak pelaku impor bawang putih mengeluhkan bahwa mereka mau impor padahal mereka sudah punya RIPH, 163 yang dikeluarkan pada Februari, tapi sampai hari ini yang baru dikeluarkan 35. Kami ingin pertanyakan kenapa itu bisa terjadi?" tutur Mufti rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Perdagangan, Selasa (6/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mendapatkan laporan bahwa importir yang ingin mendapatkan izin harus membayar sebesar Rp 3.000 per kilo agar izin impor dikeluarkan. Mufti menyebut hal ini dilakukan oleh mafia bawang putih.
"Itu bahkan kalau kita total dalam 1 tahun ada 500 ribu impor bawang putih maka ada Rp 1,5 triliun uang yang dinikmati mafia impor bawang putih. Harapan kami mulai hari ini dibentuk tim khusus agara bagaimana ini bisa diatasi," papar Mufti.
Menanggapi dugaan itu, Zulhas menjamin tak ada anak buahnya yang bermain-main dengan izin impor bawang putih.
"Tetapi soal isu Rp 2.000, Rp 3.000 uang, saya jamin anak buah saya di sini nggak ada yang main-main begitu," tegas Zulhas dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (6/6).
Zulhas mempersilakan untuk melaporkan ke kepolisian atau Kejaksaan Agung jika mendapati indikasi mafia bawang putih di jajarannya.
"Kalau ada, laporkan saja ke Kejaksaan Agung, ada Kepolisian," tegas Zulhas.
Kemudian, Zulhas juga menjawab terkait isu minimnya pasokan bawang putih di pasar. Dia mengatakan akan mengecek soal importasi bawang putih, apakah ada keterlambatan atau tidak.
"Banyak pertanyaan impor bawang putih saya harus cek, kalau ada masalah keterlambatan saya akan cek," ucap Zulhas.
Simak juga 'Saat Zulhas Buka Suara soal Utang Pemerintah Rp 344 M ke Peritel Minyak Goreng':