6 Hal Diketahui soal Tahanan Curanmor di Polres Banyumas Meninggal

6 Hal Diketahui soal Tahanan Curanmor di Polres Banyumas Meninggal

Tim detikJateng - detikNews
Selasa, 06 Jun 2023 11:42 WIB
OK, tahanan curanmor di Polres Banyumas meninggal dengan kondisi tubuh penuh luka. Keluarga curiga OK tewas karena dianiaya.
Ilustrasi jenazah (Foto: Getty Images/iStockphoto/fergregory)
Jakarta -

Tahanan curanmor di Polres Banyumas meninggal dengan kondisi penuh luka. Orang tua dari OK (26), tahanan terduga kasus pencurian motor (curanmor) tersebut mengatakan anaknya dalam kondisi sehat saat ditangkap pada 17 Mei 2023 lalu.

Namun, tiba-tiba OK dikabarkan meninggal dunia setelah ditahan di Rutan Polsek Baturraden. Saat keluarga melihat jenazahnya, tubuh OK penuh luka sayatan dan lebam. Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Awal Mula Penangkapan OK

OK, tahanan curanmor di Polres Banyumas meninggal dunia dengan tubuh luka-luka. Dikutip dari detikJateng, OK (26), warga Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Banyumas ditangkap pada 17 Mei 2023 sekitar pukul 22.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Katanya maling motor, terus ditangkap sama polisi tanggal 17 Mei kemarin dalam kondisi sehat di rumahnya sini. Waktu penangkapan kira-kira pukul 22.00 WIB. Saya kan kaget, nggak tahu sih," kata orang tua OK, Jakam (51), Senin (5/6/2023).

Awalnya, Jakam mengaku tidak mendapat surat penangkapan anaknya. Ia baru mendapat surat usai tiga hari penangkapan anaknya.

ADVERTISEMENT

"Polisi ke sini lagi. Ngasih surat penangkapan ke saya di rumah," terangnya.

Saat itu, pihak kepolisian dari Polsek Baturraden tidak memperbolehkan keluarga membesuk sebelum 20 hari dari penangkapan. Namun, dirinya merasa resah karena tidak ada kabar apapun setelah menerima surat penangkapan.

"Terus katanya ini kalau sudah 20 hari keluarga baru boleh mbesuk. Saya di rumah kok lama banget nggak ada ini (kabar), dari kepolisian nggak ada kabar. Saya kan bingung," jelasnya.

Pengacara keluarga menunjukkan foto kondisi luka di sekujur tubuh OK, tahanan curanmor di Polres Banyumas yang meninggal dunia.Pengacara keluarga menunjukkan foto kondisi luka di sekujur tubuh OK, tahanan curanmor di Polres Banyumas yang meninggal dunia. (Foto: Anang Firmansyah/detikJateng)

Tubuh OK Penuh Luka

Jakam yang bekerja sebagai kuli bangunan tiba-tiba mendapat kabar jika anaknya dalam keadaan kritis. Pada saat di perjalanan ke Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto, pihak kepolisian menyampaikan kepada keluarga, bahwa OK sudah tidak bernyawa.

"Saya kan lagi kerja kuli bangunan, waktu malam Jumat saya sudah kerasa lemas banget badannya tapi saya tetap berangkat saja. Terus jam setengah 12 siang saya istirahat terus pulang tahu-tahu sudah ada pak polisi di rumah. Sama dia saya suruh duduk dulu. Terus ngomong sebelumnya minta maaf ke saya, pak polisi ini ngabarin bahwa anak saya sudah dalam keadaan kritis," ungkap Jakam.

"Terus saya mandi berangkat ke Margono. Di jalan itu baru ngomong ke saya, 'Pak Jakam, anaknya sudah meninggal'. Saya kan sudah syok banget tidak karuan sampai Margono katanya dokter polisi nemuin saya, Pak Jakam, OK meninggal karena sakit," ujarnya.

Meski demikian, keluarga korban tidak percaya begitu saja. Pihak medis menyuruh dirinya untuk langsung membawa pulang dan dikebumikan.

"Terus saya kan lagi nungguin saudara belum datang. Saudara saya datang minta dibuka itu jenazah, tapi tidak boleh. Alasannya kasihan karena sudah dimandikan dan dikafani," jelas Jakam.

Pihak keluarga kemudian nekat membuka kain kafan korban saat di rumah. Saat dibuka, tubuh korban ditemukan dalam kondisi penuh luka.

"Di rumah terus sama keluarga dan Pak Kayim dibuka, ternyata bukan penyakit. Penganiayaan dan penyiksaan. Lukanya di punggung ada dua kayak sudah kelihatan dagingnya. Paha dua-duanya gosong hitam Terus di perut kaya bekas pecutan rotan atau besi. Kalau yang di tangan sama kaki kaya bekas borgol," ungkapnya.

Polisi mengungkap penyebab tahanan Polres Banyumas meninggal dunia. Baca berita di halaman selanjutnya.

Simak juga 'Saat Penganiayaan LC di Batang Hingga Akhirnya Tewas Penuh Luka':

[Gambas:Video 20detik]



Keluarga Minta Usut Tuntas

Keluarga OK di Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas tidak terima OK dinyatakan meninggal karena sakit. Pengacara keluarga korban, Silvia Devi Soembarto menyebut kematian OK tidak wajar karena ditemukan penuh luka di sekujur tubuhnya.

"Kondisinya penuh luka. Ada lubang kehitaman di badan, betis, punggung. Dengkul kehitaman semua," kata Silvia, Senin (5/6/2023).

Keluarga juga meminta agar jasad korban diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian. Selain itu, keluarga juga menuntut ganti rugi.

"Kami minta usut tuntas dan pelaku harus dihukum. Lalu polisi harus mengadakan konpers untuk transparansi kepada masyarakat dan ada keterbukaan. Keluarga juga meminta ganti rugi, nyawa tidak bisa disamakan dengan uang benda atau barang, tapi untuk keluarga kami tidak mau asumsi siapa pelakunya," terangnya.

Penyebab Kematian Versi Polisi: Gagal Ginjal-Liver Rusak

Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengungkapkan penyebab kematian OK, tahanan curanmor di Polres Banyumas dikarenakan penyakit dalam. Hal itu berdasarkan pemeriksaan dokter terhadap jasad korban.

"Berdasarkan keterangan dokter, terdapat luka di kepala kemudian kekurangan elektrolit. Yang ketiga ada gagal ginjal kronis, kemudian yang keempat fungsi organ livernya rusak karena akibat dari minum alkohol," kata Edy saat konferensi pers, Senin (5/6/2023).

Polisi Bakal Cek CCTV

Keluarga OK curiga jika korban meninggal karena dianiaya setelah ditemukan luka di sekujur tubuhnya. Pihak kepolisian tetap akan akan memenuhi permintaan keluarga yang meminta autopsi terhadap jasad OK, tahanan kasus curanmor.

"Dari pihak keluarga sudah membuat laporan karena dicurigai ada hal-hal yang terdapat luka di badan dan laporan sudah kami terima," kata Kapolresta Kombes Edy Suranta Sitepu kepada wartawan, Senin (5/6/2023).

"Kami akan fasilitasi dan rencanakan pelaksanaan autopsi terhadap daripada tersangka," ujarnya.

Terkait luka yang ditemukan di tubuh OK, polisi belum memberikan informasi lebih lanjut. Pihaknya akan memeriksa CCTV untuk mengetahui penyebab luka di tubuh OK.

"Yang luka-luka ini sedang kami dalami dan lakukan pemeriksaan termasuk juga terhadap tahanan yang ada di Polresta Banyumas. Karena ada informasi juga ini penganiayaan sesama tahanan. Ini akan kami pelajari CCTV nya," ungkapnya.

Kronologi Versi Polisi

Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengungkapkan awal kasus kejadian bermula saat OK ditangkap pada tanggal 17 Mei 2023. Ia ditangkap karena kasus pencurian motor milik warga Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.

"Penangkapan terhadap OK dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Baturraden bersama Resmob Polresta Banyumas setelah menindaklanjuti adanya laporan polisi tanggal 15 Mei terkait pencurian kendaraan bermotor," kata Edy kepada wartawan, Senin (5/6/2023).

OK dimasukkan ke tahanan sel Mapolresta Banyumas pada 18 Mei atas kasus dugaan curanmor. Pada malam harinya, OK dilaporkan sakit dan dibawa ke RS Margono untuk mendapat perawatan.

"Di tanggal 18 (Mei) setelah ditangkap kemudian dilanjutkan penahanan di sel tahanan Mapolresta. Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB, petugas mendapati tersangka ini dalam keadaan sakit. Kemudian petugas menghubungi dokter yang ada di Polresta Banyumas lalu dokter memutuskan untuk dirawat di RS Margono," katanya.

Kemudian, OK dirawat di Rumah Sakit Margono mulai dari tanggal 18 Mei malam hingga 2 Juni. Sayangnya, OK meninggal dunia pada tanggal 2 Juni.

"Kemudian tanggal 2 Juni tersangka meninggal dunia, dan setelah meninggal dunia, kita hubungi pihak keluarga dan saat ini telah dimakamkan," jelas Edy.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, terdapat luka di bagian kepala, kekurangan elektrolit, gagal ginjal kronis, dan fungsi organ liver yang rusak dampak minuman beralkohol.

"Sementara itu keterangan dari dokter namun ini kami akan lakukan konfirmasi balik," pungkas Edy.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads