Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie) menuturkan tren peningkatan biaya kesehatan harus diantisipasi dengan langkah tepat. Hal itu dilakukan untuk menghindari kendala dalam sistem pelayanan kesehatan nasional di masa datang.
"Sejumlah langkah antisipasi dalam menjawab berbagai tantangan sektor kesehatan harus segera dilakukan, termasuk tren biaya kesehatan nasional yang diperkirakan meningkat di atas angka inflasi nasional," kata Rerie dalam keterangannya, Jumat (2/6/2023).
Rerie memaparkan survei Mercer Marsh Benefits (MMB) mengenai Health Trends 2023 menyebutkan biaya kesehatan di Indonesia diprediksi terus meningkat hingga 13,6%. Prediksi tersebut melebihi proyeksi Asia sebesar 11,5% dan melebihi inflasi keuangan Indonesia pada 2022, sebesar 5,5%.
Menurut Rerie, perkiraan tersebut harus mendapat perhatian serius agar tidak sampai membuat masyarakat terkendala mendapatkan pelayanan kesehatan karena hambatan pembiayaan.
"Perluasan layanan pembiayaan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) harus konsisten dilakukan dengan sistem yang lebih mudah diakses masyarakat," imbuh Rerie.
Legislator dari Dapil II Jawa Tengah ini berpendapat berbagai upaya pelayanan kesehatan yang bersifat preventif juga harus segera diperluas ke daerah-daerah di Tanah Air.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu pun mendorong agar para pemangku kebijakan di tingkat pusat dan daerah memberi dukungan sepenuhnya terhadap sejumlah langkah perluasan layanan kesehatan preventif dan promotif, melalui kelengkapan peralatan kesehatan dan tenaga kesehatan yang kompeten di setiap daerah.
Menurut Rerie, dibutuhkan kolaborasi yang kuat dari para pemangku kepentingan di sektor kesehatan untuk mewujudkan berbagai strategi peningkatan pelayanan kesehatan nasional itu.
Simak juga 'Data Kemenkes RI: Total 14 Ribu Anak Usia 1-14 Tahun Positif HIV';
(anl/ega)