Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat memastikan tahun politik tak akan mempengaruhi proyek pembangunan yang saat ini tengah bergulir. Dia menjamin jajarannya bakal melakukan pembangunan secara profesional.
"Kami pastikan bahwa lembaga ini berjalan sangat profesional. Sekarang saja sudah menghadapi tahun politik, 2024 kan pelaksanaannya. Kami pastikan PT MRT tak akan terganggu walaupun dinamika politik sedikit banyak akan mempengaruhi. Tapi kami tidak terpengaruh dengan itu di dalam proses pembangunan pekerjaan. Kita lakukan seperti biasanya saja," kata Tuhiyat dalam Agenda Forum Jurnalis di Wisma nusantara, Rabu (31/5/2023).
Tuhiyat mencontohkan untuk pembangunan MRT east-west line misalnya, pihaknya menargetkan rute ini beroperasi pada 2032 mendatang. Karena itu, peletakan batu pertama atau groundbreaking diharapkan bisa dilakukan pada 2024 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar informasi, proyek ini membentang sepanjang 84,1 km dari Cikarang hingga Balaraja dengan total 48 stasiun. Tahapan pembangunannya adalah fase 1 stage 1 dari Tomang-Medan Satria sepanjang 24,5 km serta fase 1 stage 2 dari Kembangan-Tomang sepanjang 9,2 km pada 2032 mendatang.
Lalu proyek fase 2 dilanjutkan di wilayah Jawa Barat dari Medan Satria-Cikarang sepanjang 20,4 km serta wilayah Banten dari Balaraja-Kembangan sepanjang 29,9 km.
"Jadi kita punya target ground breaking east-west tahun depan. Bukan karena tahun politik, tapi kita kejar semua selatan, utara, timur, barat beroperasi di 2032. itu sebenarnya kuncinya," jelasnya.
Progres Proyek MRT Fase 2A
PT MRT Jakarta melaporkan progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Sekadar informasi, saat ini yang sudah memasuki pembangunan fisik yaitu proyek CP201, CP202 serta CP203.
Untuk pembangunan CP201 dari Stasiun Thamrin menuju Stasiun Monas progresnya fisiknya mencapai 57,40%. Sementara untuk CP202 dari Stasiun Harmoni-Stasiun Sawah Besar-Stasiun Mangga Besar progresnya mencapai 13,99% serta CP203 Stasiun Glodok-Stasiun Kota mencapai 34,54%.
MRT Jakarta Fase 4
MRT juga mengungkap rencana pembangunan fase 4 jalur Fatmawati-Kampung Rambutan. Jalur tersebut membentang sepanjang 10,9 km dengan total 10 stasiun dan 1 depo.
Antara lain Stasiun Fatmawati, Stasiun Antasari, Stasiun Ampera, Stasiun Warung Jati, Stasiun Pasar Minggu, Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Ranco, Stasiun Raya Bogor, Stasiun Tanah Merdeka, Stasiun Kp Rambutan. Sejauh ini, proyek tersebut tengah dalam proses evaluasi studi prakelayakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
(taa/isa)