ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) mengumumkan pembukaan pendaftaran ASEAN Business Awards (ABA) 2023 selama 29 Mei - 14 Juli 2023. UMKM, perusahaan besar, maupun individu dipersilakan untuk mengikuti ajang prestisius yang memberikan pengakuan dan merayakan keberhasilan serta inovasi bisnis di lingkup ASEAN tersebut.
"ABA 2023 bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi juga menjadi ekspresi konkret komitmen dan dukungan industri, UMKM serta individu terhadap kemajuan, inovasi juga visi inklusivitas, sentralitas dan pertumbuhan berkelanjutan di kawasan ini," kata Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5/2023).
Arsjad menambahkan melalui ABA 2023 semua perusahaan UMKM dan individu dipersilakan untuk berpartisipasi dan mendaftarkan dirinya sebagai bagian integral dalam pertumbuhan ekonomi ASEAN yang sangat inklusif. Registrasi dan Pilar Penghargaan ASEAN Business Awards 2023 Registrasi ABA 2023 resmi dibuka pada tanggal 29 Mei lalu dan ditutup pada tanggal 14 Juli.
ABA 2023 menawarkan delapan pilar penghargaan yang terdiri dari lima pilar yang dikhususkan untuk perusahaan besar dan UMKM, sementara tiga pilar yang lainnya adalah untuk kategori individual. Secara total akan ada 13 kategori penghargaan di berbagai sektor dan bidang.
Lima pilar bagi perusahaan dan UMKM terdiri dari pilar Transformasi Digital, Pembangunan Berkelanjutan, Ketahanan Pangan, Ketahanan Kesehatan dan Fasilitasi Perdagangan dan Investasi. Pilar ini akan diisi oleh 10 kategori penghargaan yaitu The Bionic Company, The Best CX, Net-Zero Leader, Plastic Waste Circularity, Sustainable Crop Production, Tech for Sustainable Agriculture, Health Innovation, Corporate Health Achievement, Export Growth, dan Innovative Investment.
Selain itu, pada kategori individual terdapat 3 pilar penghargaan yang terdiri dari Women, Youth, dan Friends of ASEAN. Ketiga pilar ini memiliki masing-masing satu kategori penghargaan, yaitu ASEAN Women Leader, ASEAN Under 40, dan Friends of ASEAN.
Arsjad menerangkan terdapat beberapa syarat khusus yang harus dipenuhi baik itu untuk perusahaan besar, UMKM maupun individu. Hal ini dibuat untuk menyaring dan mencari peserta yang memang memiliki kualitas, keunggulan dan punya dampak besar pada pertumbuhan ekonomi bisnis di ASEAN.
Persyaratan untuk perusahaan besar, yakni terdaftar di negara anggota ASEAN, setidaknya 50% kepemilikan perusahaan oleh negara-negara ASEAN, telah beroperasi di dua negara anggota ASEAN atau lebih selama minimal 5 tahun dan memiliki pendapatan tahunan perusahaan lebih dari 10 juta dolar AS.
Sementara itu, persyaratan untuk UMKM meliputi memiliki kepemilikan ekuitas oleh negara-negara ASEAN setidaknya 50%, telah beroperasi selama minimal 2 tahun di setidaknya satu negara anggota ASEAN dan memiliki pendapatan tahunan UMKM kurang dari US$ 10 juta dolar.
Bagi peserta individu persyaratannya antara lain memiliki pengalaman minimal 3 tahun di bidang yang relevan dengan pertumbuhan dan ekonomi ASEAN, serta terlibat aktif dalam pengembangan masyarakat dan tanggung jawab sosial perusahaan. Syarat lainnya menyertakan surat dukungan dari organisasi berbasis ASEAN, anggota ASEAN-BAC, asosiasi, atau lembaga pemerintah dan menyampaikan pernyataan pribadi yang merincikan pencapaian serta dampak yang telah dicapai dalam memajukan pertumbuhan ekonomi di ASEAN.
Arsjad menjabarkan tahap screening dan shortlisting pemilihan nominasi akan dilakukan hingga bulan Agustus dengan melibatkan juri-juri berpengalaman. Tujuannya untuk memastikan kelayakan dan keunggulan para nominator. Pengumuman pemenang dilaksanakan pada 4 September 2023 yang disertai pertunjukan budaya dari negara-negara ASEAN.
Arsjad optimistis ABA 2023 akan menarik nominasi yang lebih luas dan beragam, menguatkan integrasi ekonomi ASEAN dan menunjukkan kekuatan dan potensi kawasan ini kepada dunia. Ia berharap pebisnis besar, UMKM, maupun individu di ASEAN akan memanfaatkan kesempatan berharga ini.
Sebelum malam penghargaan ABA 2023 digelar, akan diadakan ASEAN Business Investment Summit (ABIS) 2023 pada 3-4 September 2023. Forum yang melibatkan pemimpin pemerintah, pelaku bisnis dan pembuat kebijakan dari ASEAN tersebut akan membahas tantangan ekonomi utama di Asia Tenggara dan bagaimana mengatasinya.
(akn/ega)