Pada tahun 2019 itu, Rosa menyebut Riang datang ke RTH tanpa izin pihak RT setempat. Diketahui, kasus ini berada di RT 005 RW 06, bukan di wilayah yang dipimpin Riang. Dia lantas menyinggung Riang yang komplain anggota DPRD DKI Jakarta, Gani Suwondo Lie, yang datang ke ruko makan jalan di Muara Karang tanpa izin pihak RT.
"Pak Riang itu mengaku kalau di video itu Pak Gani datang tanpa izin. Dia datang ke sini juga tanpa izin ke RT. Jadi karakter dia seperti itu, jangan anggap dia sebagai pahlawan pembela negara. Bahasanya kasar dan mengintimidasi kita," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosa mengatakan bangunan sekolah di lahan yang dulunya RTH itu sudah rampung dibangun. Namun, hingga saat ini sekolah belum beroperasi.
"Fasum di komplek Pluit Putri dibangun sekolah yang saat ini belum beroperasi. Karena kami melawan, jadi sekolah dibuka tertunda cukup lama ditambah Covid. Selesainya baru setahun setengah ini. Mereka membangun sekolah itu di titik ramai," jelasnya.
Penjelasan Ketua RT Pluit Putri
Sementara itu, Ketua RT 005 RW 06 Kelurahan Pluit Jakarta Utara (Jakut), Johanna Aliandoe, juga memberikan penjelasan mengenai video lama yang viral itu. Video itu terjadi saat Riang datang menemui warga Pluit Putri.
Johanna mengatakan awalnya pada tanggal 26 April 2019, pihak kelurahan mengundang warga dan RT untuk melakukan sosialisasi mengenai pembangunan sekolah swasta. Warga pun kaget dengan undangan itu.
"Lho, kagetlah kita. 'Kok sosialisasi? Kok kita enggak tahu apa-apa mau dibangun sekolah? Kok bisa sekolah bangun di atas fasum/fasos kita?'. Wah ribut itu, sudah resah. Akhirnya undangan itu dikirim 26 April untuk pertemuan di kelurahan Pluit tanggal 3 Mei 2019," kata Johanna di Pluit Putri.
Sebelum tanggal ditentukan, pada 1 Mei 2019, Riang disebut datang ke RTH. Warga pun protes saat itu.
"Nah, tanggal 1, itu Pak Riang itu sudah di sini, mulai bongkar trotoar, sebelum sosialisasi. Bayangkan ya, sosialisasi itu di undangan tanggal 3. Tanggal 1, dia sudah datang ke sini, membongkar, gali-gali. Ini kan ada tukang, ya kita nggak bisa marahin karena dia hanya pelaksana proyek ya. Datang dia (Riang), nongkrongin. 'Sudah, warga enggak usah banyak tanya ya, enggak usah banyak bacot'. Lho, ini siapa? Kok galakan dia? Kita yang warga di sini. Dia datang dan duduk di Alphard hitam itu," jelasnya.
Simak selengkapnya pada halaman berikut.