Kericuhan mewarnai Musyawarah Cabang (Muscab) Pemilihan Ketua DPC Peradi Jakarta Selatan. Para advokat terlibat saling dorong hingga polisi menengahi.
Kericuhan tersebut terjadi di lokasi acara Muscab Peradi di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2023). Aksi saling dorong berawal ketika sekelompok anggota Peradi dilarang masuk ke lokasi Muscab.
Aksi saling dorong pun tidak terhindarkan. Sejumlah aparat polisi terlihat berada di lokasi dan berusaha melerai kedua pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kericuhan tak berhenti di situ. Tidak beberapa lama, beberapa anggota menerobos masuk ke dalam gedung.
Kericuhan juga berlanjut di dalam arena Muscab di dalam gedung. Suara riuh terdengar.
"Ini tidak sah.... Ini tidak sah!" teriak seseorang.
Diduga kericuhan terjadi karena adanya perbedaan data anggota yang dimiliki panitia dengan data yang dimiliki Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi.
"Seluruh Indonesia sudah menggunakan data anggota DPN, tetapi di sini rupanya menggunakan datanya cabang sendiri, ini yang tidak boleh masuk data anggota DPN yang ada di Jakarta Selatan," kata Wakil Ketua Umum DPN Peradi, Zaenal Marzuki di lokasi, Senin (29/5).
Menurut Zaenal, ada sekitar 5.000 lebih anggota Peradi di Jakarta Selatan. Data ini telah disampaikan kepada pengurus DPC Peradi Jaksel.
"Kami akan meminta panitia untuk menerima data ini walaupun sebelumnya sudah. Mengulangi agar melakukan Muscab sesuai data anggota DPN," tambahnya.
Akibat kericuhan tersebut, Muscab DPC Peradi Jaksel diskors sementara. Muscab diskors untuk menyamakan data dan persepsi.
Simak juga Video: Demo Mahasiswa di Kantor Bupati Pandeglang Ricuh