Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih juara umum dalam ajang nasional bergengsi Anugerah Adinata Syariah besutan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Penghargaan juara umum itu serahkan oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Jakarta.
Khofifah menjelaskan predikat Juara Umum Anugerah Adinata Syariah berhasil dikantongi lantaran Pemprov Jatim berhasil menyabet enam penghargaan sekaligus dari 10 kategori yang dikompetisikan.
"Keenam penghargaan tersebut yakni, Juara 1 Kategori Industri Halal, Juara 1 Kategori Inkubasi Usaha Syariah, Juara 2 Kategori Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren, Juara 2 Kategori Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat, Juara 1 Kategori Keuangan Mikro Syariah, dan Juara 5 Kategori Keuangan Syariah," kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Minggu (28/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara khusus, ia menyampaikan, penghargaan ini akan meningkatkan semangat seluruh elemen strategis dan masyarakat untuk mewujudkan Jatim sebagai pusat industri halal di Indonesia.
"Alhamdulillah Jatim berhasil menjadi Juara Umum Anugerah Adinata Syariah. Tentu ini akan menjadi pemacu semangat kita bersama mewujudkan Jatim sebagai pusat industri halal di Indonesia," tutur Khofifah.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa perekonomian syariah memang telah lama menjadi salah satu fokus di Jatim. Hal itu didasari karena sebagian besar penduduk Jatim merupakan umat muslim. Selain itu ada 6.864 pesantren yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Jatim. Sehingga potensi industri halal dan keuangan syariah di Jatim begitu besar.
Menurutnya, saat ini, Pemprov Jatim tengah berupaya melakukan langkah-langkah strategis pada percepatan industri halal. Sebagaimana diketahui Jatim sudah memiliki Kawasan Industri Halal Safe and Lock di Sidoarjo yang menyediakan 118 unit standard factory building.
Tidak hanya itu, tahun 2022, ekspor makanan minuman halal dari Jatim mencapai US$ 3,7 juta. Begitu juga dengan ekspor tekstil yang tembus US$ 170,1 juta, ekspor obat-obatan halal atau farmasi mencapai Rp 180,6 juta dan kosmetik halal Jatim mencapai US$ 27,3 juta.
"Ini menjadi kekuatan kita dimana ekspor produk halal terus kami kuatkan. Pendampingan hingga kalangan IKM dalam mendapatkan sertifikasi halal terus kami lakukan. Saat ini, 60 persen IKM di Jatim sudah tersertifikasi dan 20 persen sedang proses sertifikasi," tegasnya.
"Keberadaan Halal Center juga terus kami dorong agar diperbanyak. Dan begitu juga dengan penyelia halal terus kami maksimalkan," sambungnya.
Ia menjelaskan pihaknya terus melakukan penguatan Juru Sembelih Halal (Juleha) dan Rumah Potong Hewan (RPH) Halal. Penguatan kedua aspek ini dirasa penting untuk memberi kepastian halal pada konsumen sebab pasar peminat daging halal (sapi, kambing, domba, dan ayam) dari Jatim begitu besar.
"Minggu ini kita menghadirkan 1000 juru sembelih halal (Juleha). Permintaan terhadap jasa juru sembelih halal ini tidak hanya untuk Jatim, maupun provinsi lain, melainkan ada beberapa negara yang telah meminta juru sembelih halal dari Jatim," ujar Khofifah.
Dengan membangun ekosistem industri halal di Jatim, Khofifah optimistis dapat mengembangkan pangsa pasar industri halal hingga ke mancanegara. Sebab produksi daging sapi, ayam potong, kambing dan domba dari Jatim sangat tinggi.
Tidak sampai di situ, ia mengatakan Pemprov Jatim sudah memiliki Sistem Informasi Produk Halal (Sipahala). Sipahala ini mengintegrasikan data produk halal, bahan baku halal, sumber daya pendukung sertifikasi halal, layanan pendampingan, dan sertifikasi halal. Ia menjelaskan informasi terkait kawasan industri halal, penyelenggara jaminan produk halal, LPH, RPH Halal, dan Juleha dapat diakses dalam Sipahala.
"Sipahala menjadi one stop service bagi masyarakat khususnya IKM dan UKM kita untuk bisa mendapatkan informasi maupun layanan terkait produk halal. Bahkan di Sipahala ini juga disediakan data Halal Center. Ini menjadi andalan kami guna memaksimalkan potensi dan peningkatan produktivitas produk halal dari Jatim," tegas Khofifah.
Sementara itu, Ma'ruf Amin yang juga Ketua Harian KNEKS mengapresiasi kerja keras Pemprov Jatim dalam menggerakkan perekonomian dan keuangan syariah.
"Jatim keluar sebagai Juara Umum dengan perolehan juara pertama di 3 kategori, ini menunjukkan bahwa perekonomian dan keuangan syariah di daerah-daerah sudah mulai tumbuh positif," kata Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf Amin, bergeraknya roda perekonomian dan keuangan syariah di daerah tidak terlepas dari peran pemangku kebijakan, terutama pemimpin daerah.
"Peran pemimpin daerah di setiap provinsi itu krusial untuk mengoptimalkan tiap sektor ekonomi syariah," jelasnya.
Ma'ruf Amin menjelaskan bahwa peran pemimpin daerah mulai dari mengarahkan kebijakan pembangunan hingga menggali dan mengoptimal sektor ekonomi syariah unggulan di daerahnya masing-masing.
Untuk itu, ia mendorong para kepala daerah agar bisa memberikan dukungan berkelanjutan terhadap program ekonomi dan keuangan syariah di setiap daerah. Serta melakukan penguatan sinergi dan keselarasan program antara pusat atau daerah.
"Jadikan penghargaan ini sebagai referensi kinerja, pemacu semangat, serta pertukaran inspirasi dan praktik baik di daerah. Serta kami mendorong adanya upaya konkret untuk memperluas diseminasi informasi dan peningkatan literasi terkait potensi daerah dan kontribusi ekonomi syariah terhadap pembangunan negara," tutupnya.