Polemik pembongkaran ruko 'makan jalan' di Pluit masih berlanjut. Selama ini, pemilik ruko berinisiatif melakukan perbaikan jalan lingkungan. Mereka bahkan mengaku rela merogoh kocek hingga ratusan juga rupiah untuk memperbaiki jalanan sekitar.
"Mungkin saya mau konfirmasi, yang bikin jalan ini inisiatif saya dan saya sudah mengeluarkan dana sejumlah Rp 394 juta lebih," kata Iman selaku perwakilan pemilik rumah dan toko (ruko) yang terdampak pembongkaran kepada wartawan, Sabtu (27/5/2023).
Dia mengatakan dulu jalan di kawasan itu rusak serta tak terurus. Karena itu, warga sempat mengumpulkan dana kolektif untuk pemeliharaan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian dari warga pribadi, mereka pribadi-pribadi itu ada terkumpul Rp 53 juta, uang dari itu sudah saya keluarkan dan kuitansinya ada," ucapnya.
"Waktu saya masuk ke sini itu tahun 2019 jalan semua tergenang air, conblock-nya rusak, pasar becek-becek, tidak ada yang ngurusin. Atas inisiatif saya pribadi, saya sudah menghubungi kontraktor untuk membuat jalan, dan saya sudah menghabiskan uang Rp 394 juta," lanjutnya.
Dia mengklaim hal itu dilakukannya demi warga. Sebab, kata Iman, waktu itu pihaknya sudah berusaha meminta perbaikan kepada pemerintah namun belum dikabulkan.
"Waktu itu kita minta sama JakPro atau sama pemerintah (untuk perbaikan jalan) belum bisa dikerjakan. Akhirnya saya uang pribadi saya keluarkan untuk warga, kenapa? Saya mau akan bikin lingkungan jadi bagus," ungkapnya.
Pedagang Ngaku Omzet Turun
Perwakilan pedagang, Iswanto, menyatakan omzetnya sebagai pedagang turun hingga 60 persen setelah pembongkaran ruko. Bahkan, kata dia, ada pedagang yang terpaksa melakukan PHK terhadap karyawannya.
"Jadi mau dikemanakan UMKM ini setelah dibongkar ini? Karyawan di-PHK, kan. Mau makan apa mereka. Omzet kita turun 60 persen," ujarnya.
![]() |
Iswanto menuturkan para pedagang hanya ingin berkomunikasi dengan ketua RT setempat, Riang Prasetya. Menurutnya, tak baik jika Riang hanya menyampaikan klaim secara sepihak.
"Tampil di depan, dengan kita bicaralah, konfirmasi, konfrontasi, dengan kita. Jangan dengan arogan begitu, viral-viral begitu itu ndak pantas, itu bukan warga negara yang baik," ucapnya.
"Kita ingin berjualan kembali tanpa ada gangguan dan merasa waswas setiap hari apa ada pembongkaran, ada pembongkaran begitu. Kita mau ketemu Pak RT," imbuhnya.
Simak Video 'Pemilik-Penyewa Ruko 'Makan Jalan' di Pluit Gelar Tabur Bunga':