Sebuah video pria mengaku 'diperas' taksi liar di Terminal Bandara Soekarno-Hatta hingga diminta bayar Rp 900 ribu viral di media sosial. Terkait hal itu, polisi sudah memeriksa 3 orang.
"Polres Bandara Soekarno-Hatta langsung merespons, langsung mengambil keterangan dari tiga orang," ujar Kasat Reskrim Polres Bandara Soetta Kompol Reza Fahlevi ketika dihubungi, Kamis (25/5/2023).
Ketiganya adalah seorang sales berinisial HS, pengemudi taksi berinisial RS, dan manajer operasional jasa angkutan di Bandara Soekarno-Hatta berinisial J. Polisi memastikan belum ada tersangka dari kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita masih dalam tahap penyelidikan, kita masih mengumpulkan informasi," tambah Reza.
Penjelasan Angkasa Pura II
Sebelumnya, pihak Angkasa Pura II telah memberikan tanggapan terkait video tersebut. Angkasa Pura II akan melakukan cross check terkait video tersebut kepada mitra di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kami masih akan melakukan pengecekan terlebih dahulu, karena belum jelas taksinya taksi apa, kita cross check terlebih dahulu," kata Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi, saat dihubungi detikcom, Selasa (23/5).
Lanjutnya, hal ini menjadi masukan bagi pihak Angkasa Pura II. Pihaknya akan berbenah.
"Ini menjadi masukan bagi kami, dengan adanya kejadian tersebut kami harus berbenah juga, cari tahu. Setelah kami petakan, nanti kami akan ambil langkah-langkah selanjutnya," katanya.
Video Viral
Video seseorang pria mengaku jadi korban pemerasan modus taksi liar di Terminal Bandara Soekarno-Hatta viral di media sosial. Pria tersebut mengaku diminta membayar Rp 900 ribu untuk perjalanan dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta hingga Jakarta.
Video tersebut dibagikan oleh akun TikTok @feli.zulhendri. Ia mengaku menggunakan taksi dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta setelah melakukan penerbangan dari Medan ke Jakarta.
"Jadi bagi teman-teman yang terbang ke Terminal 3 Soetta, gua enggak pernah ketemu ini di Terminal 1 dan 2, tapi pertama kali ini gua kenal di Terminal 3. Jadi teman-teman hati-hati dengan orang-orang yang seakan-akan tuh sales taksi resmi. Jadi kalau teman-teman ke counter taksi itu ada orang-orang berdiri di sekitarnya tuh, nawarin juga tuh. Nah hati-hati dengan mereka, kalau mereka bukan dari counter resmi jangan naik," kata Feli Zulhendri dalam video tersebut, dilihat detikcom, Selasa (23/5). Feli Zulhendri telah mengizinkan detikcom untuk mengutip video tersebut.
Ia menjelaskan, awalnya dia ditawari naik taksi oleh sales yang berada di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Sales tersebut, menurutnya, mengarahkannya untuk membayar langsung kepada sopir taksi tersebut.
"Jadi gua kena kasus kayak begini nih, jadi gua ditawarin ikut nih. Sales-nya bilang nanti harganya bayar aja ke sopir taksi ini. Oke ya standar dong dari Soetta ke Jakarta itu Rp 350-400 ribu, tergantung macetnya," katanya.
Namun, di tengah perjalanan, mulai muncul keganjilan. Si sopir taksi tersebut, menurut dia, mengganti pelat nomor kendaraan dengan alasan supaya bisa masuk kawasan ganjil-genap.
"Nah di tengah jalan ini dia ganti lagi nomor pelatnya supaya bisa masuk ke daerah ganjil genap. Jadi gua mulai agak-agak bingung, taksi resmi biasanya setahu gua bisa langsung masuk ke ganjil genap, tapi kenapa diganti. Ini udah tanda-tanda nih," tuturnya.
Saat itu dia tidak mempermasalahkan hal itu. Namun, begitu tiba di tempat tujuan, dia mengaku ditagih Rp 900 ribu.
"Ya udah gua diemin, gua masih enjoy nonton Netflix di taksi. Begitu sampai di tempat tujuan, dia tagih gua Rp 900 ribu. Untungnya gua udah sering naik taksi ke Jakarta dari Soetta, jadi gua tahu harga normal," katanya.
"Langsung gua bilang 'harga normalnya itu Rp 350-400 ribu, lu mau cari ribut? Kalau mau cari ribut, kita ribut, gua angkut nih'. Karena gua ngomong-nya santai, tenang, sopir taksinya jadi gugup sendiri. Gua bilang 'mana nomor telepon orangnya?'. Sopir taksinya telepon sales-nya, enggak diangkat," tuturnya.
Di akhir, Feli mengaku akhirnya hanya membayar sebesar Rp 400 ribu.
"Untungnya gua galakin balik, dan akhirnya gua cuma bayar Rp 400 ribu. Gua ancam, fotoin orangnya, nomor sales-nya, gua bilang 'gua akan cari ribut', ya gua ancam aja," tambahnya.
Simak juga Video: Guru SD yang Diduga Diperas Jaksa di Sumut Dimintai Keterangan