Cara Cek Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah pada 27-28 Mei

Cara Cek Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah pada 27-28 Mei

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Kamis, 25 Mei 2023 16:11 WIB
Ilustrasi Fenomena Matahari di Atas Kabah
Ilustrasi Fenomena Matahari di Atas Ka'bah (Foto: CNN)
Jakarta -

Fenomena Matahari melintas tepat di atas Ka'bah akan terjadi kembali pada 27 dan 28 Mei 2023. Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), mengimbau masyarakat umat Muslim di Indonesia untuk cek kembali arah kiblat saat Matahari di atas Ka'bah.

"Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada hari Sabtu dan Ahad, tanggal 27 dan 28 Mei 2023 bertepatan dengan 7 dan 8 Zulkaidah 1444 Hijriah pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag RI, Adib, Jumat (19/5/2023).

Menurut Kemenag RI, fenomena Matahari di atas Ka'bah pada 27-28 Mei 2023 akan menyebabkan arah kiblat berganti searah dengan Matahari. Hal ini ditandai dengan bayang-bayang benda tegak lurus yang akan membelakangi arah kiblat, berdasarkan tinjauan astronomi/ilmu falak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Direktur Urais dan Binsyar Kemenag RI menyampaikan informasi terkait panduan cara cek arah kiblat saat Matahari di atas Ka'bah. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak informasi selengkapnya berikut ini:

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Cek Arah Kiblat

Sehubungan adanya fenomena Matahari di atas Ka'bah pada 27-28 Mei 2023, Direktur Urais dan Binsyar Kemenag RI, Adib mengimbau agar melakukan verifikasi arah kiblat. Menurut Adib, ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat, seperti menggunakan kompas dan teodolit.

ADVERTISEMENT

Namun, umat Islam juga dapat memastikan arah kiblat dengan cara melihat arah bayangan benda. Adib juga menjelaskan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pedoman arah kiblat.

"Dalam kondisi seperti ini, yang perlu diperhatikan dalam pedoman arah kiblat adalah, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul, permukaan dasar harus datar dan rata, jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, dan Telkom," jelas Adib.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat cek arah kiblat. yaitu:

  1. Tegak Lurus
    Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot atau bandul.
  2. Rata
    Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata.
  3. Jam Sesuai
    Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, Telkom.

Cara Cek Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Ka'bah

Seperti dikutip situs resmi Kemenag RI, berikut cara penentuan arah kiblat saat matahari melintas di atas Ka'bah terjadi:

  1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, dengan mencari lokasi yang rata dan terkena cahaya matahari;
  2. Gunakan benda atau tongkat yang lurus, bisa juga menggunakan benang berbandul;
  3. Siapkan jam yang telah dikalibrasikan atau dicocokkan dengan waktu BMKG;
  4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah) atau gantungkan benang berbandul;
  5. Tunggu hingga waktu rashdul qiblah tiba, lalu amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut;
  6. Setelah itu, tandai ujung bayangan dan tarik garis lurus dengan pusat bayangan, baik tongkat atau bandul;
  7. Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.

Mengenal Fenomena Matahari di Atas Ka'bah

Menurut Direktur Urais dan Binsyar Kemenag RI, Adib, fenomena Matahari di atas Ka'bah itu dikenal dengan istilah Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat. Yaitu, waktu matahari di atas Ka'bah di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

Fenomena istiwa a'zham atau rashdul qiblah itu, kata Adib, juga bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi arah kiblat. Adapun cara verifikasi arah kiblat saat Matahari di atas Ka'bah ini perlu disesuaikan dengan bayang-bayang benda saat itu.

Penyebab Fenomena Matahari di Atas Ka'bah

Melansir situs resmi Kemenag, fenomena istiwa a'zham atau rashdul qiblah terjadi akibat gerakan semu Matahari yang disebut gerak tahunan Matahari (musim). Sebab selama Bumi beredar mengelilingi Matahari sumbu Bumi miring 66,5 ̊ terhadap bidang edarnya sehingga selama setahun terlihat di Bumi, Matahari mengalami pergeseran 23,5 ̊LU sampai 23,5 ̊LS.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa fenomena Matahari di atas Ka'bah itu dapat terjadi dua kali selama setahun. Dan seperti diketahui, untuk peristiwa fenomena Matahari di atas Ka'bah pertamanya di tahun ini akan terjadi pada tanggal 27 dan 28 Mei 2023.

(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads