Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan pembebasan pilot Susi Air, Captain Philip Mark Mehterrs, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB), lebih mengedepankan komunikasi. Diketahui, Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
"Memang benar saat ini pembebasan sandera berkebangsaan Selandia Baru lebih mengedepankan komunikasi," kata Mayjen Izak di Jayapura, seperti dilansir Antara, Kamis (25/5/2023).
Mayjen Izak tidak menghendaki ada pertumpahan darah karena akan membuat permasalahan yang sangat banyak sehingga tetap akan mengedepankan komunikasi yang baik dalam pembebasan pilot tersebut.
Mantan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III itu mengatakan pembebasan pilot akan tetap diupayakan. Menurutnya, kasus penyanderaan yang dialami Philip diharapkan menjadi pelajaran bagi semuanya, termasuk masyarakat Papua karena akan merugikan banyak orang.
"Upaya pembebasan akan melibatkan semua komponen masyarakat," ucap Mayjen Izak.
Izak menambahkan, Kodam XVII Cenderawasih akan menjembatani dua pemikiran yang berbeda antara NKRI dan OPM sehingga harus mengenali, mendatangi, serta memberikan solusi ke masyarakat. Dia menegaskan Kodam XVII Cenderawasih siap menjadi mediator apabila ada masyarakat yang mengalami kesulitan untuk menyampaikannya kepada para pemangku kepentingan.
"Daerah ini bukan daerah rawan karena itu terjadi tidak di semua wilayah Papua," tegas Izak.
Untuk diketahui, Mayjen Izak Pangemanan dilantik sebagai Pangdam XVII Cenderawasih menggantikan Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa (23/5).
KKB pimpinan Egianus Kogoya menawan sandera Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sejak 7 Februari lalu sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro.
Egianus Kogoya dan kelompoknya juga membakar pesawat yang dikemudikannya.
(fas/idh)