.webp)
Kasus dugaan kekerasan terhadap siswi SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya ternyata belum usai. Proses hukum atas perkara yang menyebabkan seorang siswi mengalami luka robek di pelipis itu, justru kini masuk dalam tahap penyidikan.
"Kemarin kami melakukan gelar perkara dan kini kami nyatakan kasus ini dalam tahap penyidikan," kata Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Zainal Abidin saat menggelar jumpa pers di Mapolres Tasikmalaya Kota, dilansir detikJabar, Rabu (24/5/2023).
Zainal menjelaskan, perkara ini memang sempat dinyatakan selesai melalui perdamaian yang dilakukan pada, Rabu (17/5) lalu. Namun, dalam perkembangannya, pihak pelapor atau korban menyatakan ingin melanjutkan perkara ini ke jalur hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam perkembangannya, Jumat ada pertemuan di sekolah. Tidak mengundang polisi dan tidak mengundang pelapor atau ibu korban. Akibatnya, ada ketersinggungan secara personal dari ibu korban, sehingga mengeluh di media sosial dan viral," kata Zainal.
Atas kegaduhan di publik itu, menurut Zainal, pihaknya melakukan jemput bola. Ibu korban, lanjutnya, kemudian menyatakan ingin melanjutkan proses hukum yang ada.
"Jadi ada 8 anak yang berhadapan dengan hukum dalam perkara ini. Satu anak korban, satu anak berkonflik dengan hukum dan enam anak saksi," kata Zainal.
Baca selengkapnya di sini.
(mae/idh)
