Sengkarut Johnny Plate Tersangka tapi Jokowi Minta Proyek BTS Lanjut

Sengkarut Johnny Plate Tersangka tapi Jokowi Minta Proyek BTS Lanjut

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 23 Mei 2023 06:13 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md
Mahfud Md (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Sengkarut kasus proyek BTS Kominfo yang menjerat Johnny G Plate sebagai tersangka dilaporkan Menko Polhukam Mahfud Md saat menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mahfud yang kini menjabat sebagai Plt Menkominfo ditugasi Jokowi agar mengupayakan proyek BTS tetap lanjut demi kepentingan masyarakat.

Mahfud bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023). Sejak ditunjuk menjadi Plt Menkominfo, Mahfud langsung mempelajari kasus proyek BTS.

"Saya melaporkan dan saya sudah siap bekerja. Untuk tugas khusus menyangkut BTS itu saya melaporkan berdasar hasil dokumen dan analisis yang saya peroleh," kata Mahfud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud mengatakan proyek BTS sudah lama direncanakan. Proyek tersebut, kata Mahfud, sangat penting bagi Indonesia.

"Itu berlangsung sejak tahun 2006 sampe tahun 2019 berjalan bagus. Baru muncul masalah sejak anggaran tahun 2020. Yaitu ketika proyek senilai 28 sekian triliun itu dicairkan dulu sebesar 10 koma sekian triliun pada tahun 2020-2021," ujar Mahfud.

ADVERTISEMENT

Mahfud menjelaskan masalah baru ditemukan pada 2020 yang kemudian hingga Desember 2021 barang BTS tidak ada. Mahfud juga menyinggung soal perpanjangan pengadaan barang yang seharusnya tak diperbolehkan oleh hukum.

"BTS-nya itu tower-tower-nya itu tidak ada. Lalu dengan alasan COVID minta perpanjangan sampai padahal uangnya sudah keluar tahun 2020-2021. Minta perpanjangan sampai Maret. Seharusnya itu tidak boleh secara hukum tapi diberi perpanjangan 21 Maret untuk itu.... Sampai Maret, lalu dilaporkan sekitar 1.100 tower dari 4.200 yang ditargetkan itu 1.100 tower dilaporkan jadi, sesudah diperiksa melalui satelit yang ada itu 958," ujar Mahfud.

Setelah itu, ratusan tower BTS yang sudah jadi itu diperiksa. Namun dari sejumlah sampel yang diperiksa, tak ada barang yang berfungsi.

"Dari 958 itu tidak diketahui apakah itu benar bisa digunakan atau tidak karena sesudah diambil 8 sampel dan itu semuanya tidak ada yang berfungsi sesuai dengan spesifikasi," ujar Mahfud.

"Tetapi diasumsikan dulu bahwa itu benar dan itu nilainya hanya sekitar 2,1 T. Sehingga masih ada penyalahgunaan dana atau ketidakjelasan dana yang tidak dipertanggungjawabkan dan nanti harus dipertanggungjawabkan di pengadilan itu sebesar 8 koma sekian T," sambung Mahfud.

Selain itu, Mahfud menyampaikan pesan Jokowi kepada para pegawai di Kemenkominfo. Jokowi meminta jajaran Kemenkominfo bekerja seperti biasa.

"Nanti saya yang akan menjalankan tugas dan bertanggungjawab menggunakan wewenang sebagai menteri sampai nanti ada keputusan baru dari Presiden yang waktunya belum ditentukan," ujar Mahfud.

Simak Video 'Sederet Tipu-tipu di Proyek BTS yang Dibongkar Mahfud':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya

Jokowi Minta Proyek BTS Lanjut

Mahfud juga mendapat arahan dari Jokowi agar proyek BTS Kominfo tetap berjalan. Hal itu dilakukan sebab proyek tersebut menyangkut kepentingan masyarakat.

"Karena itu proyek sudah didesain sebagai strategi membangun kebijakan strategis pembangunan untuk pelayanan rakyat sejak 2006 dan sudah berjalan bagus setiap tahun, sudah dipertanggungjawabkan maka itu kita usahakan untuk dilanjutkan," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan penegakan hukum harus dilakukan kepada pihak-pihak yang terlibat kasus korupsi proyek BTS. Dia saat ini mencari cara agar proyek BTS tersebut tetap jalan.

"Oleh sebab itu tindakan hukum yang harus ditegakkan secara tegas terhadap perampok hak-hak rakyat ini. Soal proyeknya nanti kita cari jalan agar itu terus. Karena saya sudah panggil mantan-mantan menteri itu, Menkominfo. Pak ini dulu sudah berjalan baik dari tahun ke tahun sesuai dengan jadwal, kok rusaknya baru sekarang? Gitu," ujar Mahfud.

Mahfud mengatakan proyek BTS diupayakan jalan terus karena menyangkut kebutuhan rakyat. Proyek ini, kata Mahfud, sudah direncanakan sejak belasan tahun lalu.

"Dan itu akan diusahakan untuk terus berjalan karena menyangkut kebutuhan rakyat. Kalau enggak, pekerjaan kita yang sudah 14 tahun berjalan bagus dari waktu ke waktu dari tempat ke tempat itu akan hangus kalau ini tidk diteruskan," ujar Mahfud.

"Oleh sebab itu arahan presiden, jangan diputus, itu usahakan itu jalan, usahakan semua kembali uangnya yang sekarang masih gelap di mana mana itu dan dioperasikan ke situ. Tentu hukum yang akan melakukan itu," sambung dia.

Mahfud Tepis Isu Politisasi

Selain itu, Mahfud menegaskan kasus dugaan korupsi proyek BTS yang menjerat Johnny G Plate murni proses hukum. Mahfud mengatakan kasus BTS tak terkait calon di Pilpres 2024.

"Jadi nggak ada kaitannya dengan pemilu, dengan calon Pilpres atau apa pun semua tahu itu karena dulu ketika mulai diselidiki itu juga sudah disiarkan di media massa," kata Mahfud.

Mahfud menepis isu politisasi di balik kasus proyek BTS. Menurut Mahfud, investigasi kasus proyek BTS sudah lama dilakukan.

"Dan ini saya sampaikan, ini bukan politisasi. Penyidikan ini sudah dimulai bulan Juni karena bulan Maret sudah minta perpanjangan sudah diperpanjang kok sampai April nggak bener. Ditinjau bulan Mei kok nggak bener. Juni, lalu dimulai penyelidikan dan sekarang ini proses hukum terus berjalan," jelas Mahfud.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads