.webp)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong upaya mencegah dan mengatasi perundungan di lingkungan sekolah agar dilakukan secara konsisten. Menurutnya, langkah ini penting agar proses peningkatan kualitas belajar mengajar dapat dilakukan dengan baik demi membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional yang lebih baik.
"Langkah untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang bersih dari aksi-aksi perundungan harus terus ditingkatkan, demi lancarnya proses peningkatan kualitas pendidikan di Tanah Air," kata perempuan yang akrab disapa Rerie dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).
Catatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan 25% peserta didik di Indonesia mengalami berbagai bentuk perundungan berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN) 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, pemerintah menggandeng UNICEF Indonesia untuk menerapkan program Roots. Program pencegahan perundungan berbasis sekolah yang dikembangkan UNICEF Indonesia sejak 2017 lalu ini melibatkan akademisi serta praktisi pendidikan dan perlindungan anak.
Melalui program Roots yang dijalankan sejak 2021 lalu, pemerintah melakukan pendampingan kepada 7.369 sekolah jenjang SMP dan SMA/ SMK dari 489 kabupaten/ kota di 34 provinsi di Indonesia. Program tersebut juga telah melatih 13.754 fasilitator guru antiperundungan di jenjang SMP dan SMA/SMK.
Rerie turut mengapresiasi berbagai langkah yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi perundungan di lingkungan pendidikan. Ia pun berharap upaya pencegahan perundungan ini dapat direalisasikan dengan terukur.
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah ini menilai pemerintah daerah dan pengelola institusi pendidikan harus berkolaborasi aktif dalam mendukung setiap upaya. Baik pencegahan maupun penanganan perundungan di lingkungan pendidikan.
Selain itu, ia juga berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah mampu mengedepankan berbagai upaya untuk meningkatkan kelancaran proses pendidikan di Tanah Air. Pasalnya hal ini akan berpengaruh pada kesuksesan program pembangunan SDM nasional yang lebih baik.
(akn/ega)
