BEM UI Mengaku Akun Twitter-nya Diretas Usai Kritik Jokowi

BEM UI Mengaku Akun Twitter-nya Diretas Usai Kritik Jokowi

Anggi Muliawati - detikNews
Senin, 22 Mei 2023 16:11 WIB
BEM UI mengunggah video animasi Ketua DPR RI Puan Maharani yang berbadan tikus. Ketua BEM UI Melki Sedek Huang sebut bahwa video tersebut bentuk kemarahan.
Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang (Putri Aulia/detikcom/Tangkapan layar)
Jakarta -

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengaku akun Twitter-nya sempat diretas. Peretasan itu terjadi setelah akun Twitter BEM UI mengunggah kritik terhadap Presiden Jokowi.

"Benar (diretas)," ujar Ketua BEM UI Melki Sedek Huang saat dikonfirmasi, Senin (22/5/2022).

Melki mengatakan peretasan terjadi sejak Minggu (21/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Dia berkata, sampai pagi tadi, akun Twitter BEM UI belum dapat diakses. BEM UI tidak bisa login ke akun sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malam tadi, tiba-tiba akun Twitter resmi BEM UI ter-logout dari seluruh perangkat yang terhubung," katanya.

"Kami sudah melalui banyak upaya dan otentikasi, tapi hingga pagi ini, Twitter resmi BEM UI masih belum bisa kami akses," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Melki menuturkan peretasan itu terjadi usai BEM UI mengkritik Presiden Jokowi. Dia menyebut, setelah postingan itu, tiba-tiba akun Twitter BEM UI sudah tidak dapat diakses lagi.

"Kami tidak tahu pasti karena publikasi yang mana, tapi peretasan itu terjadi setelah kami melancarkan kritik kami tentang cawe-cawe politik Presiden Jokowi yang menyebabkan BEM UI sempat trending di Twitter," tuturnya.

Diketahui, BEM UI sempat mengunggah postingan berkaitan dengan sikap cawe-cawe Jokowi. Dalam postingan itu, BEM UI menilai Jokowi sudah bukan milik rakyat, melainkan milik parpol.

Simak juga Video: Anies Sebut Jokowi Kalah dari SBY soal Bangun Jalan, Yuk Cek Datanya

[Gambas:Video 20detik]



(amw/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads